Festival Kaldera Toba Digelar di Pulo Sibandang, Kenalkan Kelestarian Budaya dan Edukasi Kesehatan

Berbagai acara digelar pada festival ini, antara lain kolaborasi kegiatan kebudayaan khas Batak Toba seperti Pertunjukan Mangandung dan lainnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jun 2024, 22:09 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2024, 19:26 WIB
Festival Kaldera Toba digelar di Pulo Sibandang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput),
Festival Kaldera Toba digelar di Pulo Sibandang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara, pada 31 Mei hingga 1 Juni 2024. Kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi kelestarian budaya dan kesehatan dengan selalu menjaga pola hidup sehat.

Liputan6.com, Jakarta Festival Kaldera Toba digelar di Pulo Sibandang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara, pada 31 Mei hingga 1 Juni 2024. Kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi kelestarian budaya dan kesehatan dengan selalu menjaga pola hidup sehat.

Kegiatan ini, dibuka langsung Penjabat (Pj) Bupati Taput, Dimposma Sihombing."Kegiatan ini, menjadikan acara pesta rakyat di sini dan kedepannya agar bisa diagendakan acara tahunan di Pulau Sibandang," kata dia dalam keterangannya, Minggu (2/6/2024).

Berbagai acara digelar pada festival ini, antara lain kolaborasi kegiatan kebudayaan khas Batak Toba seperti Pertunjukan Mangandung, Pertunjukan Kolosal Sulim, Pearung, serta Mulia Raja, dan turut partisipasi dari Sanggar Seni Kebudayaan Pulo Sibandang, Kabupaten Tapanuli Utara.

Selain acara tersebut, digelar pula edukasi kesehatan gizi oleh STRIVE.IND, relawan wisata di Indonesia. Edukasi kesehatan gizi menekankan pentingnya hidup sehat sejak dini dengan mengkonsumsi sayur sayuran, telur, ikan dan juga susu.

Para wisatawan dari voluntourism tiba di Pulo Sibandang dengan disambut Senyum Sapa Salam (3S) oleh masyarakat Pulo Sibandang. Mereka sudah memahami pentingnya pariwisata, terlihat dari keramahan dan sambutan yang hangat kepada para pendatang.

Pada hari pertama, para voluntourism langsung menikmati atraksi kebudayaan dan tari-tarian khas Batak Toba. Tarian Hoda Hoda, menjadi yang paling diminat. Tarian ini merupakan asli dari Pulo Sibandang yang dilestarikan kembali oleh Dispar Kabupaten Taput.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Provinsi Sumut, Zumri Sulthony yang ikut hadir mengatakan, Pulau Sibandang adalah tempat untuk mengabdi kepada masyarakat dengan mengaitkan pariwisata yang berbasis Geopark.

Kadis Pariwisata Taput, Sasma H Situmorang, berharap, Pulo Sibandang bisa menjadi Dream Island. “Semoga ini terwujud dan menjadikan tagline Sibandang Green Island,” ujarnya.

Festival Kaldera Toba
Festival Kaldera Toba digelar di Pulo Sibandang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara, pada 31 Mei hingga 1 Juni 2024. Kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi kelestarian budaya dan kesehatan dengan selalu menjaga pola hidup sehat.

Kemudian di hari kedua festival, voluntourism melaksanakan puncak kegiatan sebagai wisatawan sekaligus relawan yang memberikan edukasi kesehatan, khususnya mencegah stunting dengan pola hidup sehat dan konsisten memberikan asupan gizi yang baik, serta memberikan asi yang baik bagi balita.

Turut hadir dalam kegiatan edukasi kesehatan pada Festival Kaldera Toba di Pulo Sibandang antara lain Darmin dari Praktisi YOGA; Anggi dari Club Basket Rajawali Medan, Parsaulian Andy G Sitompul dari Ketua Persatuan Dokter Umum Indonesia Taput.

Selain itu, Willie Kay dari Presiden JCI Medan dan Sekjend Nasional JCI Indonesia, dr. Wulan Dhari, M Biomed (AAM) dari Dinkes Provinsi Sumut, drg Rumondang Sirait dari Dinkes Provinsi Sumut, Muhammad Rifai Siregar dari Dinkes Provinsi Sumut, dan Ahmad Rizki Ansari dari Dinkes Provinsi Sumut.

Pada kegiatan ini, terdapat 3 desa yang dikunjungi, yaitu Desa Sibandang, Sampuran, Desa Papande. Seluruh warga mayoritas terutama ibu-ibu antusias mengikuti edukasi bersama anak-anak mereka.

Setelah memberikan edukasi kesehatan, para voluntourism mengunjungi Kampung Ulos di Desa Papande. Dilanjutkan mengunjungi pembuatan gelang Bonang Manalu Sitolu Bolit yang terdiri dari 3 warna Hitam Merah Putih yang konon katanya warna ini adalah khas Batak.

Adapula kompetisi menggambar bersama dengan anak/anak Pulo Sibandang dengan wadah Ember Sampah. Tujuan ember sampah ini adalah menjaga lingkungan hidup dari sampah, dimulai dari edukasi ke anak-anak. Setelah itu, vouluntourism mendayung sampan dengan atlet solu solu yang juara 1 se-Sumut.

Sebelum meninggalkan Pulo Sibandang, para vouluntourism ini melakukan hiking puncak Napisuk yang terkenal asri dan sejuk.

Dalam kegiatan ini, turut hadir pula perwakilan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia yang diwakili direktorat, yaitu Direktorat Destinasi, Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata, Direktorat Tata Kelola Destinasi, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sumatera Utara, Pj Bupati Tapanuli Utara, serta OPD Kabupaten Tapanuli Utara.

Acara ini terlaksana berkat kerja sama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pulau Sibandang, Rumah Karya Indonesia, Sustainable Tourism Initiative (STRIVE), Persagi (Persatatuan Ahli Gizi) Taput, dan AIMi Taaput atau asosiasi ibu menyusui.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya