McLaren Tidak Tertarik Garap SUV

Liputan6.com, London - Orang-orang kaya dunia saat ini mengalami pergeseran selera. Mereka menginginkan sebuah mobil mewah yang tak hanya memiliki di aspal tetapi juga kemampuan ketika diajak berpetualang yang banyak ditemukan pada sebuah Sport Utility Vehicle (SUV).

Melansir laman Motorbeam, Senin (28/4/2014), salah satu pabrikan mobil asal Inggris, McLaren, telah mengesampingkan kemungkinan menggarap SUV dan memfokuskan diri membangun mobil sport yang menjadi ciri khasnya.

McLaren Automotive benar-benar percaya diri dengan kemampuannya menggarap mobil sport terutama mesin-mesin balap terbaik di dunia.

Sementara itu, sebagian produsen supercar yang lain seperti Lamborghini dan Porsche telah memperkenalkan SUV garapan mereka yang akan diproduksi dalam tiga tahun kedepan.

Produsen mobil mewah kini berlomba-lomba menggarap berbagai konsep mobil berbasis SUV untuk memenuhi hasrat si kantong tebal.

Bahkan, Bentley dan Rolls-Royce yang memiliki sedikit pengalaman menggarap SUV pun ikut serta menggarap mobil petualang tersebut.

Pihak perusahaan mengaku akan meluncurkan satu model baru setiap tahun untuk meningkatkan pertumbuhan dan rencana untuk menjual 4000 mobil per tahun pada 2017.

Pada 2013, McLaren mencatatkan penjualan sejumlah 1.400 unit dan pada tahun ini menargetkan dapat menjual sejumlah 1.600 unit hypercar.

McLaren kini disibukkan dengan pengembangan dari 650S yang merupakan pengganti dari MP4-12C. 650S kini dibanderol dengan harga US$ 177 ribu atau sekitar Rp 2,04 miliar (Kurs Rp 11.564 per US$).

Tak hanya itu, McLaren juga menggarap P1, sebuah hypercar berteknologi super yang didukung mesin v8 3,8 liter plug-in hybrid.

Hypercar Inggris tersebut mampu memuntahkan tenaga sebesar 903 HP sehingga dapat melesatkan P1 dari 0-100 km/jam hanya dalam 2,8 detik. Kecepatan maksimal dari P1 ini mencapai 349 km/jam karena dibatasi secara elektrik.