Liputan6.com, Jakarta - Saat ini mudik ke kampung halaman menggunakan sepeda motor sudah menjadi tren yang kerap dilakukan masyarakat di kota-kota besar. Tren ini dilakukan akibat semakin mahalnya harga tiket angkutan umum dan semakin mudahnya proses administrasi saat membeli sepeda motor.
Melansir laman resmi Departemen Perhubungan, Minggu (28/6/2015), alasan pemudik memilih menggunakan sepeda motor yaitu karena ongkos yang jauh lebih murah ketimbang mudik dengan moda lain seperti bus, kereta api, atau pesawat.
Banyak pihak berwenang tidak menganjurkan warga Ibu Kota mudik dengan sepeda motor. Mulai dari Kementerian Perhubungan hingga Polri mengimbau para pemudik tidak mengendarai sepeda motor untuk ke kampung halaman.
Berikut ini penyebab mudik dengan sepeda motor tidak dianjurkan:
1. Sepeda motor kendaraan labil
Tidak seperti mobil yang memiliki roda empat, sepeda motor hanya didukung 2 roda sehingga butuh keseimbangan tinggi saat berjalan. Tentunya, sangat riskan jika digunakan untuk menempuh jarak jauh dengan kondisi jalan yang tidak menentu.
Untuk itu, warga yang akan mudik dengan sepeda motor dituntut harus memiliki keterampilan yang cukup. Hal ini karena si pengendara harus menjaga agar laju sepeda motornya tetap mantap dan stabil.
2. Bawa muatan berlebih
Sudah jamak diketahui jika pemudik dengan sepeda motor banyak yang membawa barang melebihi batas. Hal ini tentu sangat membahayakan karena dapat mengganggu keseimbangan sepeda motor saat melaju dengan kecepatan tinggi.
Klik halaman selanjutnya >>>
Next
3. Menguras stamina
Mengendarai sepeda motor jadi aktivitas yang menguras stamina. Bagaimana tidak, Anda harus menjaga kestabilan tunggangan sekaligus fokus selama berkendara.
Jika stamina menurun berakibat pada melemahnya fokus berkendara sehingga berpotensi menyebabkan insiden.
4. Kurang mampu meredam guncangan jalan
Kondisi jalan ketika mudik tidak selamanya mulus. Ada kalanya dijumpai tambalan atau lubang-lubang yang menganga.
Sepeda motor terutama dari jenis skutik memiliki ukuran roda kecil yang kurang mampu meredam guncangan dari permukaan jalan. Dampaknya, sepeda motor akan sulit dikendalikan ketika mengantam permukaan jalan yang tidak rata.
5. Dipacu dalam kecepatan tinggi
Para pemudik kerap memacu tunggangannya dengan kecepatan tinggi agar cepat sampai tujuan. Hal ini bukannya dilarang tetapi tidak dianjurkan karena perjalanan panjang menuntut stamina dan fokus yang terus prima.
Dikhawatirkan, pemudik memaksakan diri memacu tunggangannya dalam kecepatan tinggi sehingga berbahaya. Bila memang Anda ingin cepat sampai tujuan, maka sebaiknya berkendaralah dengan kecepatan konstan namun tidak terlalu tinggi agar stamina tidak cepat terkuras.
Jangan terlalu bernafsu menggeber tunggangan ketika melihat jalan yang lengang. Namun begitu, diusahakan untuk selalu lincah ketika menemui jalan yang ramai.
(ysp/ian)
Advertisement