Mekanik Rentan Terkena Kerusakan Kromosom

Menjadi mekanik ternyata mengandung risiko kesehatan tersendiri.

oleh Rio Apinino diperbarui 14 Jul 2015, 18:00 WIB
Diterbitkan 14 Jul 2015, 18:00 WIB
Bengkel-Banjir
(Liputan 6 TV)

Liputan6.com, Semarang - Salah satu ujung tombak industri otomotif adalah bengkel. Ia menjadi jembatan penghubung antara pabrikan dan konsumennya. Mekanik pun menjadi unsur yang paling penting.

Sayangnya, pekerjaan ini ternyata mengandung risiko kesehatan tersendiri. Sebuah riset menunjukkan bahwa emisi kendaraan yang tiap hari mereka hirup menimbulkan risiko pembentukan mikronukleus pada rongga mulut.

Adapun kemunculan mikronukleus pada tubuh mengindikasikan adanya kerusakan pada kronomsom orang yang bersangkutan.

Riset yang dipublikasikan oleh Universitas Diponegoro ini menemukan bahwa dari 32 kelompok mekanik bengkel motor, ditemukan rata-rata jumlah mikronukleus sebanyak 11.375 per 1.000 sel. Sementara itu, sampel lainnya, 34 sampel kelompok kontrol, didapatkan hanya 5.323 per 1.000 sel.

Ditemukan pula, lama paparan tidak berkorelasi signifikan terhadap frekuensi pembentukan mikronukleus. Ini kemungkinan besar disebabkan karena usia pekerjaan sebagai mekanik antar sampel memang tidak terlalu jauh.

"Emisi kendaraan bermotor mengandung zat berbahaya, salah satunya adalah genotoksisitas, yaitu substansi yang memiliki kemampuan merusak susunan gen atau bahkan merusak kromosom dalam tubuh manusia," tulis riset tersebut.

Akumulasi substansi genotoksis dalam tubuh lah yang merusak susunan gen dan bermanifestasi menjadi mikronukleus.

Meskipun demikian, riset ini belum meneliti potensi penyakit yang dapat timbul dari emisi kendaraan, misalnya, kanker rongga mulut. Selain itu, efek rokok juga belum masukkan ke dalam variabel, mengingat sebagian besar mekanik adalah seorang perokok.

(rio/gst)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya