Liputan6.com, Jakarta - Tren dolar AS terus menguat terhadap rupiah. Hari ini saja sudah mencapai Rp 13.800. "Itu yang kami bingungkan," ujar Supranoto, Deputy Chief Executive PT Astra International Tbk - Daihatsu.
Menurutnya, APM tidak akan serta merta menaikkan harga jual mobil. Ada banyak pertimbangan. "Salah satunya juga berkoordinasi dengan Toyota," ujar pria yang sebelumnya berada dalam jajaran manajerial Astra - Isuzu.
Tapi bagaimana bila rupiah sudah mencapai 14 ribu per dolarnya? Itu perkara lain. "Akan ada pembahasan khusus, namun nanti akan dikabarkan lebih lanjut. Saat ini kami masih masih menahan walau dolar trennya kuat," tambahnya.Â
Sebagai informasi, Great New Daihatsu Xenia kasta tertinggi, yakni 1,3 R AT Sporty sudah mencapai lebih dari Rp 200 juta, atau tepatnya Rp 205,8 juta. Sedangkan varian terendahnya yang berbesin 1 liter dihargai Rp 151,65 juta.
Lalu, bila dolar AS kian melambung, berapa kenaikan harganya? Patut dicermati.Â
(sts/gst)
Kalau Rupiah Tembus 14 Ribu per Dolar AS, Berapa Harga Xenia?
Tren dolar terus menguat terhadap rupiah. Hari ini saja sudah mencapai Rp 13.800 per dolar Amerika.
diperbarui 13 Agu 2015, 07:00 WIBDiterbitkan 13 Agu 2015, 07:00 WIB
Setidaknya terdapat tiga kriteria utama yang menurut para konsumen harus diperbaiki dari Xenia.... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Screening adalah: Panduan Lengkap Proses Seleksi Karyawan
Perbedaan Penthouses dan Apartemen, Memahami Hunian Mewah Eksklusif
Cara Mengurus SKCK di Kantor Polisi, Rincian Biaya dan Persyaratannya
Ini Cara Minum Kopi dan Waktu yang Tepat Melakukannya, Tingkatkan Kesehatan Pencernaan
SDM adalah Aset Penting: Pengertian, Fungsi, dan Pengembangannya
Profil Jampidsus Kejagung Febrie Adriansyah yang Namanya Mulai Familiar dengan KPK
5 Warna Cat Rumah Kayu yang Usung Unsur Klasik, Elegan dan Estetik
Apa itu Siklon Tropis, Penyebab dan Ciri-Cirinya
Self Esteem adalah: Pengertian, Manfaat, dan Cara Meningkatkannya
IHSG Terbakar Parah di Sesi I, Ternyata Gara-gara Ini
AS Mundur dari Paris Agreement, Bagaimana dengan Indonesia?
Sebaiknya Pasutri Jangan Berangkat Haji Bareng jika Tak Ingin Hal Ini Terjadi, Kata Gus Baha