Kata Bos Mercedes-AMG, Hypercar adalah Bisnis yang Buruk

Bos Mercedes-AMG, Tobias Moers, baru-baru ini mengatakan bahwa mengembangkan hypercar adalah bisnis yang buruk.

oleh Rio Apinino diperbarui 24 Nov 2015, 19:35 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2015, 19:35 WIB
Mercedes-AMG GT S Tampil Ngejreng di GIIAS
Mercedes-Benz AMG GT S dibekali mesin V8 biturbo AMG berkapasitas 3989 cc.

Liputan6.com, Los Angeles - Bos Mercedes-AMG, Tobias Moers, baru-baru ini mengatakan bahwa mengembangkan hypercar adalah bisnis yang buruk.

Berbicara pada Autoblog di sela Los Angeles Auto Show, Moers mengatakan bahwa hypercar selalu buruk untuk bisnis. Ia melanjutkan bahwa perusahaannya sendiri tidak mengembangkan mobil ini karena alasan tersebut.

Selain itu, ia juga beralasan bahwa untuk saat ini Mercy memang belum cukup memiliki sumber daya yang memadai untuk membuat hypercar.

Definisi hypercar sendiri sebetulnya masih jadi perdebatan. Tetapi, disepakati bahwa hypercar merupakan supercar papan atas. Sehingga, semua hypercar merupakan supercar, sementara tidak semua supercar adalah hypercar.

Hal lain yang membedakan supercar dan hypercar adalah kecepatannya. Laman Hypercars Wikia menyebutkan bahwa hypercar dapat menempuh kecepatan lebih dari 380 km/jam.

Dari wawancara tersebut, dapat disimpulkan bahwa Mercedes-AMG tidak akan meluncurkan hypercar dalam waktu dekat. Tetapi, Moers mengakui bahwa perusahaannya sedang bekerja untuk memperluas lineup GT.

Selain itu, Mercedes-AMG juga baru saja meluncurkan SL63 dan SL65 roadster. Mereka juga dikabarkan sedang mempersiapkan model E63 baru yang menggunakan mesin twin turbo V8 4,0 liter yang hasilkan tenaga 591 Tk.

(rio/sts)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya