Liputan6.com, Jakarta - Menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) puncak musim hujan untuk Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) terjadi pada Desember 2015 hingga Februari 2016.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, sejumlah wilayah dipastikan bakal tergenang. Baik itu karena banjir kiriman atau buruknya sistem drainase.
Bagi pengendara roda empat, kondisi ini harus menjadi perhatian. Tentunya, mengendarai mobil-mobil dengan ground clearance yang tinggi bisa jadi alternatif.
Advertisement
Baca Juga
Mobil ground clearance tinggi lebih nyaman
Mobil-mobil dengan ground clearance tinggi biasanya yang berjenis sport utility vehicle (SUV). Contoh Pajero Sport, punya celah tanah setinggi 215 mm. Sementara untuk versi kompaknya ada Toyota Rush dengan ground clearance 200 mm. Tapi, Avanza yang bermain di kelas low multi purpose vehicle (LMPV) juga memiliki celah 200 mm.
Selain mobil dengan ground clearance tinggi punya kelebihan, aspek yang tak kalah penting lainnya adalah mesin yang prima dan pengendara harus mencermati potensi genangan pada rute-rute yang dilewati.
"Time management penting apalagi (saat) musim hujan. Karena hambatan-hambatan lebih banyak di musim hujan," tutur Rifat Sungkar.
Lewati genangan, tenang dan jangan memaksa
Tapi, bila terpaksa melewati jalan yang tergenang air, ada baiknya Anda memperhatikan sejumlah hal. Pertama adalah kenali kondisi jalan.
Ya, Anda harus medan yang akan dilewati dan memperkirakan tinggi dari genangan. Tentu, ini dapat membantu mobil tak terendam air terlalu dalam sehingga menggangu saluran udara.
"Lihat filter udara ada di mana. Pastikan posisinya karena itu ketinggian maksimal banjir yang bisa dilewati mobil," saran Rifat Sungkar.
Kemudian, susuri bagian tengah jalan. Saat berkendara, posisikan mobil di bagian tengah yang permukaannya lebih tinggi. Dan jangan lupa mematikan AC untuk menghindari korslet pada bagian kelistrikan mobil.
Untuk mobil dengan transmisi manual, disarankan tidak menginjak kopling terlalu dalam. Disarankan setengah kopling dengan posisi gigi satu dan menjaga putara mesin pada 1.500-2.000 rpm.
Patut diingat, melewati genangan harus dengan kecepatan yang tidak terlalu cepat. Ini untuk mencegah ban slip dan memperbesar potensi cipratan air masuk ke ruang mesin.
"Kalau lewat banjir yang paling benar pelan-pelan saja sudah," imbuh dia. Karena menurut Rifat, logika memacu kendaraan di musim hujan memang lebih lambat daripada musim kemarau.