Riwayat Pabrik Mitsubishi di AS Sebentar Lagi Tamat

Mitsubishi Motors Kamis lalu mengumumkan akan menutup satu-satunya pabrik produksi di Amerika Serikat (AS).

oleh Rio Apinino diperbarui 08 Jan 2016, 13:07 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2016, 13:07 WIB
Riwayat Pabrik Mitsubishi di AS Sebentar Lagi Tamat
Mitsubishi Motors Kamis lalu mengumumkan akan menutup satu-satunya pabrik produksi di Amerika Serikat (AS).

Liputan6.com, Illiois - Mitsubishi Motors Kamis lalu mengumumkan akan menutup satu-satunya pabrik produksi di Amerika Serikat (AS). Penutupan pabrik ini adalah bagian untuk mengurangi nilai kerugian karena lesunya penjualan di Amerika Utara.

Mitsubishi mengumumkan keputusan ini kepada surat kabar Jepang, Nikkei. Mereka mengaku gagal mendapat pembeli untuk pabrik mereka di Normal, Illiois.

"Kami sudah menyerah mencari pabrik otomotif lain yang mau membeli pabrik itu," ujar juru bicara perusahaan, dikutip dari Reuters. Karena alasan itu pula, mereka berencana menjualnya ke perusahaan non-otomotif. "Kami sedang mencari kemungkinan pembeli dari sektor industri lain," tambah mereka.

Di kesempatan yang sama, juru bicara perusahaan menolak berkomentar soal klaim yang mengatakan bahwa mereka bisa rugi sekira US$ 169,5 juta - US$ 254,2 juta karena kebijakan penutupan pabrik ini.

Meski demikian, produsen mobil asal Jepang itu mengatakan bahwa pabrik akan tetap memproduksi suku cadang mobil hingga akhir Mei nanti, dengan jumlah pekerja yang dipertahankan sejumlah 250 orang.

Sebelumnya, pabrik ini merupakan pusat produksi Outlander Sport. Namun produksinya berhenti pada November 2015 dan memecat tidak kurang dari 1.000 pekerja.

Pada 2012, Mitsubishi Motors juga pernah menutup pabrik di Belanda. Tahun lalu, pabrikan ini mengatakan bahwa mereka akan memusatkan produksi di negaranya sendiri Jepang, Asia Tenggara, dan Rusia.

Untuk diketahui, performa Mitsubishi Motors, terutama di Amerika serikat (AS), relatif tidak mengesankan. Mereka, misalnya, perlu waktu sekira 33 tahun hanya untuk mencatatkan angka penjualan mobil sebanyak lima juta unit.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya