Liputan6.com, Jakarta - Balap Formula 1 memiliki korelasi erat terhadap pengembangan teknologi mobil modern. Mulai dari roda hingga komponen lain lainnya yang dikembangkan oleh research and development (R & D) tim balap F1.
Pengembangan mobil untuk balap F1 menghabiskan dana hingga ratusan juta dolar untuk menghasilkan inovasi baru. Pada akhirnya, inovasi ini dimanfaatkan pula oleh pabrikan otomotif yang jadi induk tim balap untuk produksi mobil massal.
Sayangnya, pengembangan teknologi mobil F1 ke dalam produksi massal butuh proses panjang, bisa 10 tahun. Selain itu, biaya yang dibutuhkan juga sangat besar untuk membuatnya jadi lebih efisien saat diproduksi massal.
Advertisement
Berikut ini teknologi mobil modern hasil adopsi balap F1 sebagaimana dikutip dari Carbuzz:
Mesin empat katup
Kinerja mesin yang didukung empat katup untuk isap-buang jadi teknologi modern pada mobil produksi massal. Padahal, katup yang digerakkan oleh double overhead camshaft ini telah digunakan sejak Grand Prix Prancis 1912.
Teknologi ini memiliki kinerja yang lebih efisien ketimbang single overhead camshaft. Mobil pelopor yang didukung dengan double overhead camshaft adalah Alfa Romeo pada 1925.
Selanjutnya
Active suspension
Teknologi suspensi yang satu ini juga berasal dari balap F1. Pada 1992 tim Williams F1 menciptakan suspensi aktif yang tidak tertandingi. Inilah rahasia yang membuat tim balap itu mendominasi hingga akhirnya penggunaan suspensi aktif dilarang.
Cara kerja suspensi ini membuat mobil mampu menyeimbangkan saat melintasi belokan tajam. Ini tentu sangat memudahkan pengendalian pengemudi selagi berkendara.
Roll cage
F1 berjasa meningkatkan keselamatan pada mobil produksi massal dengan inovasi roll cage. Rangka pelindung atau roll cage telah digunakan pada mobil F1 sejak awal dekade 1970. Sejak saat itu roll cage terus dikembangkan dan mulai digunakan pada rancang bangun rangka mobil biasa.
Sasis monokok
Mobil modern saat ini telah didukung dengan sasis monokok. Inovasi pada rancang bangun rangka ini dimulai oleh tim McLaren pada 1981 untuk mobil F1 dengan material serat karbon.
Material serupa digunakan pada line up supercar dengan McLaren sebagai pelopornya dengan model F1 pada 1992. Adapun untuk mobil produksi massal pada umumnya menggunakan material yang lebih terjangkau.
Advertisement