Liputan6.com, Buckinghamshire - Sistem keselamatan bagi pembalap Formula1 terus digodok. Baru-baru ini, konsep keselamatan muncul dari Ferrari bernama Halo, sebuah perangkat tambahan yang dipasang di kokpit. Alat ini diklam dapat melindungi kepala pembalap dari benturan yang tidak diinginkan.
Meski demikian, tidak semua suka dengan konsep itu. Pasalnya, bentuknya aneh sehingga mengganggu unsur estetis dari jet darat F1, serta mengganggu pandangan pengendara itu sendiri. Lewis Hamilton adalah salah satu pembalap yang tak suka alat ini.
Baca Juga
Selain Ferrari, Red Bull akhirnya turut menyumbangkan ide. Berbeda dengan Ferrari yang bentuknya `membelah` pandangan pengemudi, desain konsep dari Red Bull lebih masuk akal, mirip seperti desain kaca penghalang angin pada sepeda motor.
Desain konsep ini pertama kali dilansir Motorsport. Rencananya, tim balap Red Bull akan menguji alat ini pada jet daratnya bulan depan.
"Ini lebih dari kanopi yang terbuka atasnya. Jadi ini secara efektif lebih mirip dengan kaca depan yang lebih besar," ujar Christian Horner, bos Red Bull. "Ini lebih elegan dan mudah-mudahan menawarkan visibilitas yang lebih baik," tambahnya.
Nampaknya FIA selaku penyelenggara Formula1 sulit untuk merealisasikan konsep Red Bull ini. Kedatangan alat alternatif ini dianggap terlampau terlambat, sementara untuk uji coba cukup memakan waktu.
"Ide Red Bull adalah alternatif untuk itu (Halo Ferrari). Tapi saya ragu kalau itu bisa diimplementasikan untuk 2017, sedangkan saya pikir Halo bisa," ujar Charlie Whiting, Direktur Balap F1.