Liputan6.com, Tokyo - Persaingan adalah inti dari industri apapun. Tapi pada momen tertentu, pelaku industri ini bisa saja saling kerja sama. Inilah yang terjadi pada pabrikan otomotif Jepang, baru-baru ini.
Enam pabrikan terbesar di Jepang, di antaranya Toyota, Nissan, dan Honda, bersama supplier akan bekerja sama dalam riset dan pengembangan mobil otonomos. Hal ini mereka lakukan demi mengejar ketertinggalan dari pabrikan dari Amerika Serikat (AS) atau Eropa yang diakui beberapa langkah lebih maju.
Baca Juga
Dilaporkan Asia Nikkei, kesepakatan ini dicapai setelah perusahaan-perusahaan tersebut berpartisipasi dalam panel diskusi yang dibentuk Menteri Perekonomian, Perdagangan, dan Industri Jepang. Mereka juga telah menargetkan tes jalan pada 2020.
Selain merasa kalah jauh dibanding pabrikan Eropa atau AS, kerja sama ini juga dilakukan dengan alasan lain. Pertama, dengan kerja sama, maka dana yang dikeluarkan akan lebih sedikit. Kedua, sulitnya menemukan orang yang benar-benar kompeten, terutama dalam bidang artificial intelligence, untuk proyek raksasa ini.
Adapun kerja sama ini mencakup beberapa bidang. Dari mulai teknologi perpetaan, komunikasi, ergonomi, dan bidang-bidang lain. Sebagai permulaan, mereka akan fokus pada pengembangan peta digital 3 dimensi.
Khusus pabrikan, mereka rencananya akan mengucurkan dana hampir 3 triliun yen untuk Research & Development. Jumlah ini akan menjadi dana patungan terbesar sepanjang sejarah industri otomotif Jepang.
"Belum jelas teknologi mana yang akan menjadi yang utama, jadi kami pertajam dengan memperluas bidang penelitian kami," ujar direktur salah satu pabrikan. "Penting bagi kami untuk menghabiskan lebih banyak uang dan lebih mengembangkan sumber daya manusianya," tambahnya.