Angkat Kaki dari Indonesia dan Jepang, Ford Justru Untung

Tinggalkan Indonesia dan Jepang tak buat Ford meruugi. Justru sebaliknya.

oleh Rio Apinino diperbarui 13 Sep 2016, 13:16 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2016, 13:16 WIB
Ford Motor Co.
Logo Ford Motor

Liputan6.com, Shanghai - Januari lalu, Ford memutuskan keluar dari Indonesia. Menyusul kemudian Jepang. Meninggalkan pasar sebesar itu, tentu adalah kerugian tersendiri bagi mereka. Namun justru yang terjadi sebaliknya.

Bangkok Post melaporkan, Ford Motor Company Kamis lalu mengatakan bahwa mereka justru berhasil menjual satu juta unit kendaraan di kawasan Asia Pasifik. Termasuk di kawasan ini adalah Asia Timur, Asia Tenggara, dan Australasia.

"Mencapai satu juta penjualan begitu cepat adalah bukti semakin kuatnya merek dan produk kami di Asia," ujar Dave Schoch, Presiden Ford Asia Pacific.

Ia menjabarkan, meski keluar dari dua negara besar, penjualan Ford justru terus menguat. Permintaan ini mencapai puncaknya pada Agustus, dengan angka penjualan sebanyak 126.834 unit, atau naik 22 persen dibanding tahun lalu.

Dengan demikian, total pangsa pasar yang berhasil dikuasai Ford di wilayah ini adalah 4,1 persen. Angka ini merupakan jumlah terbesar yang pernah mereka dapat.

SUV jadi tulang punggung Ford. Tercatat SUV bahkan menyumbang 30 persen dari penjualan mereka tahun ini. Untuk model, ada beberapa yang cukup laris, di antaranya Ford Edge dan Mustang. Sementara pikap Ranger cukup laris di negara seperti Australia, Selandia Baru, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.

Sebagai informasi tambahan, alasan keluarnya Ford dari Indonesia, menurut juru bicara Ford Asia Pasifik kepada Reuters Januari lalu, adalah karena minimnya penjualan dan tak adanya pabrik perakitan. 

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya