Toyota dan BMW Kolaborasi Garap Teknologi Otonomos

Toyota dan BMW telah lama menjalin kerja sama. Baru-baru ini mereka kembali bekerja sama, tapi dengan lebih banyak pihak.

oleh Rio Apinino diperbarui 13 Okt 2016, 17:01 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2016, 17:01 WIB
Logo BMW dan Sejarah Kontroversial di Baliknya
Mengapa BMW menggunakan dasar logo berbentuk bulat? Mengapa pula warna yang dipilih adalah biru dan putih?

Liputan6.com, California - Toyota dan BMW telah lama menjalin kerja sama, misalnya berkolaborasi membuat mobil sport, pengembangan teknologi bahan bakar, serta komponen mobil ringan. Baru-baru ini kerja sama itu kembali terjalin.

Namun kerja sama baru ini bukan terjalin antara kedua belah pihak saja. Sebagaimana dilaporkan responsejp.com, perusahaan modal ventura bernama Nauto telah resmi akan berinvestasi di pabrikan Jepang dan Jerman itu.

Bersama dengan perusahaan asuransi asal Jerman Allianz, ketiganya akan saling bekerja sama dalam mengembangkan teknologi mengemudi otonomos. Kerja sama dan riset akan dilakukan dengan platform cloud-based data.

Stefan Heck, CEO Nauto, mengatakan bahwa partisipasi dan kerja sama antara `pemain utama` industri otomotif dan industri asuransi dalam pengembangan mobil tanpa pengemudi adalah faktor yang sangat penting.

"Kami kembali membayangkan dan membangun sistem transportasi yang lebih aman, cerdas, dan bebas kemacetan," ujar Heck.

Sebelumnya, pada Januari lalu BMW melalui Head of Sales and Marketing, Ian Robertson, mengatakan kepada autocar.co.uk bahwa mereka belum siap untuk mengembangkan sepenuhnya mobil otonomos atas alasan `dilema moral`, meski secara kesiapan teknologi sudah mampu.

Misalnya, bagaimana mengatur mobil otonomos dalam kondisi hampir tabrakan. Apakah, misalnya menghindar dengan pontensi menabrak yang lain, atau membiarkannya saja.

Sementara Toyota melalui Toyota Research Institute telah menanamkan investasi sebesar US$ 1 miliar di pusat riset mereka di Silicon valley, Amerika Serikat (AS). Di sana mereka sedang mengembangkan kecerdasan buatan untuk mobil.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya