Liputan6.com, Tokyo - Sesi latihan bebas MotoGP di Sirkuit Motegi, Jepang, pada Jumat sore waktu setempat diwarnai dengan serangkaian insiden jatuhnya para pembalap. Tercatat, duet pembalap Repsol Honda yakni Marc Marquez dan Dani Perdrosa; pembalap Aspar Ducati, Eugene Laverty; lalu Jack Miller yang membela tim Marc VDS Honda tumbang di atas aspal.
Insiden ini bahkan memaksa Pedrosa tidak ikut balapan karena retak tulang selangka serta Laverty yang harus menjalani pemeriksaan CAT scan di kepalanya. Pembalap tim Movistar Yamaha, Valentino Rossi melihat kondisi ini disebabkan karena penurunan suhu ekstrim di lingkungan sirkuit.
"Ini karena di sore hari sepertinya suhu menurun dengan sangat cepat dan setelah itu menjadi berbahaya. Jumat itu menjadi hari yang begitu bervariasi, karena paginya saya tidak buruk dan cukup cepat tapi waktu sore menjadi latihan yang sulit," tutur pembalap berjuluk The Doctor sebagaimana dikutip Autosport.
Advertisement
[bacajuga:Baca Juga](2613440 2624625Â 2473399)
Suhu udara Motegi awalnya 21 derajat Celcius dan suhu di permukaan tanah mencapai 32 derajat Celcius, namun pada sore kemarin menurun dengan cepat.
Kondisi penurunan suhu di permukaan aspal membuat ban tidak memiliki grip maksimal. Ban motor tidak mencapai suhu optimal sehingga strategi pemilihan kompon ban menjadi cara Rossi untuk mendapat grip lebih baik.
"Sangat sulit untuk berhenti ketika mengerem, jadi kami harus bekerja memperbaikinya. Kami mencoba ban hard namun kedua roda tidak memberi grip yang sangat baik sehingga saya kehilangan feeling berkendara. Pada akhirnya kami memakai ban yang lebih lunak dan catatan waktu saya membaik," beber pembalap kelahiran Urbino, Italia tersebut.