Liputan6.com, Jakarta - Rantai sepeda motor berfungsi untuk menyalurkan tenaga dari mesin ke roda belakang. Posisinya yang terbuka mengharuskan pemilik motor menjaga komponen ini tetap bersih.
Pasalnya, pelumas pada rantai selain juga bersifat melancarkan, juga mengikat kotoran. Kotoran seperti debu dan tanah yang tidak dibersihkan dapat menempel, menumpuk, dan pada akhirnya membuat kinerja rantai tidak maksimal.
Membersihkan sepeda motor adalah kegiatan yang relatif mudah. Dan sebagian besar pemilik motor pun sudah tahu teorinya. Misalnya, pertama-tama rantai harus disemprotkan cairan penetran agar kotoran bisa rontok.
Advertisement
Baca Juga
Atau, kalaupun tidak ada penetran, dapat diganti pakai cairan lain seperti minyak tanah, solar, atau bensin. Cairan terakhir adalah yang paling umum digunakan.
Setelah itu barulah proses pembersihan rantai dimulai. Bisa pakai sikat gigi, atau alat lain. Selama digosok, bensin masih tetap bisa dilumuri. Terakhir, barulah rantai yang sudah bersih dilumasi kembali dengan pelumas (chain lube).
Pertanyaannya, kapankah waktu yang tepat untuk membersihkan komponen ini? Radian Priyanto, pemilik bengkel Dian Motor yang terletak di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, mengatakan idealnya pembersihan motor dilakukan seminggu sekali, dan pelumasan dilakukan dua hari sekali.
"Kalau mau awet seminggi sekali dibersihkan. Bisa pakai bensin. Kalau melumuri pakai oli bisa dua kali sehari," ujar Dian, yang juga pernah menjadi karyawan terbaik AHASS HTML pada 2008 kepada Liputan6.com, beberapa hari yang lalu.
Menurutnya, cara ini efektif membuat rantai awet, meski kualitasnya di bawah rantai asli. "Seperti rantai motor saya itu, sebetulnya sudah tidak asli, abal-abal lah, tapi masih bagus setelah dua tahun pemakaian. Memang cukup repot, tapi begitulah kalau mau awet," tambahnya.