FBI Tangkap Pejabat VW

Federal Bureau of Investigation (FBI) menangkap pejabat Volkswagen (VW) di Florida, Sabtu lalu.

oleh Rio Apinino diperbarui 10 Jan 2017, 12:20 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2017, 12:20 WIB
Oliver Schmidt, Pebajat VW
Oliver Schmidt, Pebajat VW, ditangkap FBI karena bersalah atas kasus manipulasi emisi Dieselgate (Foto: the Guardian).

Liputan6.com, Florida - Federal Bureau of Investigation (FBI) menangkap pejabat Volkswagen (VW) di Florida, Sabtu lalu. Ia ditangkap karena dianggap menipu AS atas kasus manipulasi emisi kendaraan atau yang dikenal dengan nama Dieselgate.

Laporan ini pertama kali dilaporkan New York Times. NY Times mengatakan bahwa pejabat yang ditangkap itu adalah Oliver Schmidt, manajer umum yang bertanggung jawab atas kantor lingkungan dan teknisi di Michigan.

Tugas yang diemban Schmidt adalah memastikan bahwa perusahaan mematuhi regulasi emisi. Namun, Jaksa Agung New York mengatakan bahwa Schmidt dan para pejabat lain justru punya peran penting dalam kasus ini. Orang-orang penting di perusahaan Jerman ini juga didakwa menyampaikan penjelasan teknis palsu saat kasus terbongkar.

Schmidt sendiri adalah orang kedua yang ditangkap atas kasus yang sama. Sebelumnya pada Oktober lalu aparat mengamankan insinyur VW, James Robert Liang.

Menanggapi penangkapan ini, juru bicara VW, Mario Guerreiro, mengatakan kepada NY Times bahwa mereka akan "terus bekerja sama dengan Departemen Kehakiman karena kami bekerja untuk menyelesaikan masalah yang tersisa di AS."

Penangkapan ini dilakukan pasca VW setuju untuk membeli kembali (buy back) dan memperbaiki 80 ribu mobil yang ada di AS.

VW mengakui pada September 2015 bahwa mereka menginstalasi perangkat lunak penipu pada 475 ribu mobil Diesel 2,0 liter di AS, dengan tujuan untuk memanipulasi hasil uji emisi gas buang. Dengan perangkat lunak ini, maka emisi yang dihasilkan terlihat lebih bersih ketimbang yang sebenarnya dikeluarkan.

Kendaraan tersebut ketahuan mengeluarkan emisi 40 kali lebih kotor ketimbang standar polusi yang ditetapkan secara hukum.

Di kemudian hari, pabrikan asal Jerman itu juga mengaku menggunakan perangkat yang sama pada 80 ribu unit mobil Diesel 3,0 liter. Skandal itu kemudian menyebabkan reputasi VW hancur, dan membuat sang CEO tersingkir.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya