Sokongan Penuh Bajaj untuk KTM Indonesia

Bajaj Auto memastikan bahwa mereka akan masuk ke Indonesia lagi, setelah beberapa tahun lalu sempat gagal. Namun kali ini dengan merek KTM.

oleh Rio Apinino diperbarui 23 Jan 2017, 12:41 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2017, 12:41 WIB
KTM Duke 250
KTM Duke 250.

Liputan6.com, Pune - Bajaj Auto memastikan bahwa mereka akan masuk ke Indonesia lagi, setelah beberapa tahun lalu sempat gagal. Namun kali ini bukan dengan membawa brand sendiri, melainkan melalui merek sepeda motor nomor satu di Eropa, KTM.

"Tim kami baru saja kembali dari Indonesia setelah meluncurkan motor KTM di sana. Respons positif, dan itu mengejutkan kami. Ini lebih mengejutkan dibanding usaha pertama kami masuk ke sana dengan merek Pulsar," ujar Rajiv Bajaj, Managing Director Bajaj Auto, dikutip dari Times of India, Senin (23/1/2017).

Bajaj sendiri adalah pemilik saham mayoritas KTM. Mereka menguasai 49 persen saham pabrikan asal Austria itu.

Bajaj pertama kali masuk ke Indonesia melalui merek Pulsar tahun 2005. Mereka gagal karena pasar tidak menanggapi positif. Begitu pula ketika mereka menitipkan Pulsar 200 NS ke Kawasaki. Pulsar 200 NS sekarang sudah tidak ada sama sekali di dealer Kawasaki.

"Kami pikir kami akan berhasil (saat masuk ke Indonesia menggunakan Pulsar), tetapi tidak bisa. Tapi respons yang kami terima untuk KTM telah cukup mengejutkan kami," tambahnya.

Meski sudah memiliki saham mayoritas, Bajaj tidak berniat menambah nilai saham di KTM atau mengelola penuh KTM. "Saya senang menjadi investor keuangan, tapi tidak tertarik dalam mengelola perusahaan," aku Rajiv.

KTM sendiri sejauh ini memang baru memasarkan street bike dan racing saja. Mereka baru memasarkan Duke 200, dan 250, serta RC 200, 250, dan 390. Mereka belum berniat memasarkan yang lain, misalnya motor trail atau moge.

Sejak berasosiasi dengan KTM sepuluh tahun lalu, Majaj telah menjual lebih dari 100 ribu unit KTM di pasar domestik (India). Tahun lalu, mereka sukses menjual 37 ribu KTM.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya