Monoshock dan Dualshock pada Sepeda Motor, Bagus Mana?

Beberapa motor saat ini banyak menggunakan shockbreaker tunggal atau monoshock.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 25 Jan 2017, 13:00 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2017, 13:00 WIB
Shock Absorber
Suspensi belakang Yamaha X-Max 250 (Septian/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Shock absorber atau peredam kejut pada sepeda motor banyak jenisnya. Ada yang menganut monoshock dan dualshock. 

Seperti namanya, monoshock mengaplikasikan hanya sebuah peredam kejut, sementara dualshock ada dua, yang dipasangkan pada sisi swing arm. Nah, dari sisi performa, sebenarnya mana yang lebih baik? 

Menanggapi hal itu, kepala bengkel Astra Motor Jakarta, Eko Eddy Saputro menyatakan, pada dasarnya baik monoshock atau dualshock, fungsinya sama saja.

"Cuma yang membedakan hanya konstruksinya saja itu. Tapi kondisi dan daya tahan suspensinya tetap sama antara yang satu dan dua," ujar Eko saat ditemui di bengkel Astra Motor Jakarta, Cawang, Jakarta, Selasa (24/1) kemarin.

Tetapi, shock absorber monoshock dan dualshock tentu memiliki karakter yang berbeda. Misalnya, sistem suspensi tunggal ini dipakai pada motor sport.

Jenis suspensi ini diklaim memberikan kemampuan manuver dan stabilitas yang lebih baik karena tumpuan beban hanya terjadi pada satu titik. 

Lain halnya dengan suspensi ganda. Saat melakukan manuver maka tumpuan beban didistribusikan ke kedua shock sehingga kurang mendukung ketika ingin melakukan manuver. 

Kendati demikian, menurut Eko, dualshock biasanya lebih kuat mengangkut beban. Dengan catatan, ada batasan berapa banyak tumpuan, yang sebagaimana sudah disarankan oleh pabrikan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya