Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian bersama dengan Institut Otomotif Indonesia (IOI) tengah menyiapkan mobil pedesaan. Harapannya, mobil ini dapat diproduksi di 2018 mendatang. Lantas, apakah proyek mobil pedesaan ini juga melibatkan asosiasi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo)?
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara, mengatakan bahwa Gaikindo tidak terlibat dalam proyek tersebut. “Karena ini ada semacam kebijakan tersendiri dan ini hanya upaya untuk kebutuhan di desa atau di daerah-daerah yang akan dipenuhi, bukan tipe kendaraan produksi massal,” jelas Kukuh saat ditemui media di Cyber Tower, Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Rabu, (25/1/2017).
Advertisement
Baca Juga
Namun Kukuh ragu, berapa jumlah produksi mobil pedesaan yang bakal dipasarkan secara masal. Sebab saat ini belum ada studi. “Sebetulnya itu kan hanya konversi dari grandong menjadi sesuatu yang lebih layak, tapi itu bukan dari Gaikindo dan kami tidak akan ikut ke sana,” katanya.
Kendati demikian, Kukuh menyatakan, dari permintaan para kepala daerah, banyak yang menginginkan mobil pedesaan juga memiliki performa kuat dan murah. “Harga sekitar Rp 110 -140 jutaan, tapi 4x4, buat bawa sayur, bawang, cabe,” tutupnya.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, program mobil pedesaan merupakan bagian dari penumbuhan dan pengembangan industri logam, mesin, alat transportasi dan elektronika (Ilmate).
"Terkait program Ilmate mobil pedesaan itu pembentukan prototipe. Jadi bukan kita mau beli mobil tiba-tiba ke desa. Itu bukan. Jadi mobil prototipe didorong kerja sama pemerintah dengan industri otomotif. Jadi kita akan bangun prototipe di 2017," ujar dia.