Liputan6.com, Minnesota - Tim peneliti yang dipimpin oleh University of Minnesota berhasil menciptakan teknologi baru yang dapat memproduksi ban mobil dari pohon dan rumput. Diharapkan dengan teknologi ini produksi ban lebih ramah lingkungan.
Sebelumnya, produksi ban konvensional di manapun dipandang tidak ramah lingkungan karena proses pembuatannya didominasi oleh bahan bakar fosil. Demikian seperti yang dikutip dari laman phys.org, Senin (13/2/2017).
Advertisement
Baca Juga
Hasil riset ini kemudian dipublikasikan di jurnal terkemuka bernama American Chemical Society's ACS Catalysis.
"Tim kami menciptakan proses kimia baru untuk membuat isoprene, molekul kunci dalam ban mobil, dari produk alam seperti pohon, rumput, atau jagung," ujar Paul Dauenhauer, profesor teknik kimia dan ilmu material dari University of Minnesota.
Di tahap akhir, setelah proses yang panjang, isoprene mereaksikan dirinya sendiri ke dalam rantai panjang untuk menghasilkan polimer padat, yang merupakan komponen utama dalam ban mobil. Tak ada perbedaan antara ban ini dan yang konvensional.
Penemuan ini akan benar-benar direalisasikan dalam bisnis ban, yang nilai ekonominya sangat tinggi. Meski memang sejauh ini belum ada pemain di industri tersebut yang menyambutnya.
"Penemuan ini juga bisa berdampak pada produk berbasis karet yang menggunakan teknologi canggih lainnya," ujar Frank Bates, ahli polimer dari University of Minnesota Regents Professor of Chemical Engineering and Materials Science.