Liputan6.com, Jakarta - Sebuah riset menunjukkan bahwa konsumen lebih senang membeli mobil secara daring. Bila tidak, justru membuat seseorang frustrasi. Jika hal ini tidak diantisipasi, maka di masa depan jual beli mobil akan menjadi masalah.
Melansir thecarconnection.com, Senin (13/2/2017), sebuah survei yang dirilis perusahaan pemasaran bernama Root & Associates menemukan bahwa 53 persen konsumen Amerika Serikat (AS) akan lebih memilih beli mobil sepenuhnya online.
Advertisement
Baca Juga
Sebanyak 59 persen responden mengatakan bahwa mereka berharap dapat melakukan pembelian langsung melalui situs dealer tersebut, bukan situs jual beli mobil. Tentu mereka berharap dealer juga tetap memberi kesempatan melihat mobil secara langsung.
Masalahnya, hanya 35 persen dari dealer yang tertarik menjual kendaraan melalui situs mereka masing-masing. "Dealer tidak sepenuhnya diatur agar menjadi apa yang konsumen inginkan," demikian tulis riset tersebut.
Selain kemudahan, ada kecenderungan dewasa ini bahwa konsumen sudah benci untuk menawar harga. Dengan membeli mobil melalui smartphone, maka hal tersebut sudah tidak terjadi. Dealer sudah mematok harga pasti yang tidak bisa lagi diubah.
Dealer yang tidak peka akan perubahan ini, ujar riset itu, pasti akan ditinggalkan orang, sebanyak apa pun kampanye "darat" yang mereka lakukan.
Pasalnya, 86 persen responden mengatakan bahwa mereka lebih memilih berbisnis dengan dealer yang menawarkan penjualan online, ketimbang yang tidak.