Liputan6.com, Moskow - Para peneliti Rusia mendeteksi adanya sejumlah kelemahan dalam coding aplikasi dari sejumlah pabrikan otomotif kelas dunia. Kelemahan ini dapat dimanfaatkan peretas untuk mencuri atau "mengambil alih" mobil.
Sebagaimana diketahui, dewasa ini banyak pabrikan yang menyediakan aplikasi yang memungkinkan pemiliknya membuka pintu atau bahkan menyalakan mobil via smartphone.
Advertisement
Baca Juga
Menurut tim peneliti dari perusahaan keamanan komputer Kaspersky, kelemahan pada aplikasi itulah yang dapat dimanfaatkan oleh peretas. Demikian seperti yang dilaporkan Dailymail, dikutip Sabtu (18/2/2017).
Lebih jauh, beberapa ciri aplikasi lemah yang dapat dengan mudah dibobol adalah ia punya password dalam teks biasa, password-nya tidak dienkripsi, minim perlindungan terhadap teknik overlay, serta tidak ada deteksi rooting dari pihak ketiga.
Setelah berhasil "dieksploitasi", peretas bisa mendapatkan kontrol penuh atas mobil. Mereka bisa, misalnya, membuka pintu, mematikan alarm, dan menyalakan mesin. Peretas yang lebih andal bahkan bisa melakukan aksinya dari jarak jauh menggunakan koordinat GPS.
Studi ini diperoleh dari hasil riset terhadap tujuh aplikasi yang paling populer dari merek terkenal. Dari sana, mereka tak hanya menemukan satu, dari sejumlah kelemahan yang dapat memungkinkan peretas memperoleh beragam tingkat kontrol melalui tiap aplikasi.
Di akhir risetnya, para peneliti juga memberikan hasil penelitian kepada pengembang aplikasi yang bersangkutan.