Ada Kandungan Minyak Zaitun di Jok BMW i8, Apa Manfaatnya?

BMW i8 menggunakan minyak zaitun di interior, lebih tepatnya pada empat joknya.

oleh Rio Apinino diperbarui 07 Mar 2017, 06:03 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2017, 06:03 WIB
BMW
Ada kandungan minyak zaitun di jok BMW i8. (Rio/Liputan6.com)

Liputan6.com, Tangerang Selatan - BMW i8 adalah salah satu contoh penerapan teknologi ramah lingkungan dalam industri otomotif. Dari sektor powertrain misalnya, model ini menggunakan kombinasi antara mesin bensin konvensional dan motor listrik.

Bukan hanya itu, teknologi ramah lingkungan juga terdapat di bagian-bagian lain. Salah satu yang cukup menarik adalah penggunaan minyak zaitun di interior, lebih tepatnya pada empat joknya. Bisa dibilang ini adalah contoh pertama di dunia.

Ariefin Makaminan, Training Manager BMW Group Indonesia, mengatakan lebih jauh bagaimana minyak zaitun, minyak yang banyak diproduksi di Timur Tengah, digunakan pada pembuatan jok.

"Kulit sapi kan pada dasarnya keras. Itu biasanya dilenturkan pakai bahan kimia. Kami pakai minyak zaitun. Bentuknya jadi mirip nappa leather," ujar Ariefin, dalam acara BMW Technology Workshop di BMW Center, di BSD City, Tangerang Selatan, Senin (6/3).

Penggunaan bahan kimia pada produksi jok jelas tidak ramah lingkungan. Limbah kimia, oleh pabrikan otomotif, biasanya hanya dibuang begitu saja di sungai. Bahan kimia ini akan mencemari air dan akhirnya merugikan masyarakat.

Dengan minyak zaitun, tambah Ariefin, bau yang keluar dari jok cenderung khas. "Baunya jadi cenderung beda dibanding kalau buat jok pakai kulit lain (meskipun sama-sama sari kulit sapi) dari merek-merek lainnya," tambah Ariefin.

Selain jok dan mesin, Ariefin juga membeberkan bagaimana secara umum produksi i8 juga ramah lingkungan. Misalnya, pabrik pembuatan i8 yang berada di Leipzig, Jerman, telah seluruhnya menggunakan sumber energi dari angin.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya