Mengenang Proyek Gagal Dua Motor Bebek Bertransmisi Matik

Honda Revo AT dan Yamaha Lexam, dua motor bebek matik yang pernah dijual, namun gagal.

oleh Rio Apinino diperbarui 21 Mar 2017, 18:52 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2017, 18:52 WIB
Honda Revo AT
Honda Revo AT (Foto: proud2ride).

Liputan6.com, Jakarta - Jika kita merujuk pada kategori yang dibuat Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), motor bebek dan matik jelas terpisah. Namun pernah, pada suatu ketika, ada motor bebek tapi transmisinya matik.

Ya, kita sedang membicarakan dua model keluaran Honda dan Yamaha bernama Lexam dan Revo AT. Secara umum, cara kerja mesin hingga dapat menggerakkan roda persis seperti motor matik pada umumnya, tak lagi menggunakan sistem perpindahan gigi.

Namun begitu, secara tampilan motor ini jelas-jelas mengadopsi bentuk bebek. Desainnya dianggap lebih andal menembus berbagai medan ketimbang motor matik.

Sayangnya, ternyata motor ini kurang diterima pasar. Terbukti, keduanya hanya bertahan selama beberapa tahun, dengan angka penjualan yang tak bisa dibilang baik. Penjualan yang minim selalu jadi alasan pabrikan apapun menghentikan produksi.

Honda Revo AT

Dari dua motor bebek-matik itu, yang pertama kali diluncurkan ke publik adalah Honda Revo AT. PT Astra Honda Motor (AHM) meluncurkannya di Jakarta, pada 20 Juli 2010. Motor ini pertama kali meluncur di Thailand, pertengahan 2009.

Menurut laman Honda Cengkareng, Revo AT adalah motor bebek pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi CV-matik. Saat itu, motor ini ditawarkan dalam tiga pilihan warna, black, red, dan violet, dengan kombinasi warna hitam.

Revo Techno AT menggendong mesin 110 cc, yang dilengkapi dengan sistem pendingin ganda. Sebagaimana motor-motor terkini, Revo AT saat itu sudah dilengkapi dengan sistem injeksi, serta catalytic converter sehingga memperbaiki emisi gas buang. Konsumsi bahan bakarnya diklaim mencapai 57,3 kilometer/liter.

Saat itu, AHM menawarkan Revo AT dengan harga Rp 15,8 juta on the road Jakarta. Target jualannya mencapai 3.000 unit per bulan, yang, sebagaimana kita tahu, tak tercapai. Motor ini tak lagi diproduksi per 2013 lalu.

Next

Yamaha Lexam
Yamaha Lexam (Foto: Yamaha Vietnam).

Yamaha Lexam

Yamaha memprediksi Revo AT diterima pasar, karena itu mereka mengikutinya dengan meluncurkan motor bernama Yamaha Lexam di Jakarta, 20 Februari 2011.

Yamaha menamakan teknologi bebek-matiknya dengan teknologi YCAT atau Yamaha Compact Automatic Transmission. V-belt yang dipakai lebih pendek dibanding matik pada umumnya, dengan begitu secara teori respon motor ini lebih baik.

Transmisi ini menemani mesin 113,7 cc bertenaga 8,7 Tk pada 8.000 rpm dan torsi 8,73 Nm pada 7.000 rpm. Secara tampilan, sekilas, motor ini mirip Jupiter Z karbu dan Jupiter MX 135, dengan sistem starter elektrik dan kick.

Dengan semua yang dimilikinya itu, Yamaha Lexam dibanderol dengan harga Rp 16,4 juta. Cukup kompetitif dibanding Revo AT. Namun saat itu target Yamaha lebih kecil ketimbang Honda, hanya antara 1.500 sampai 2.000 unit saja.

Sayang, harga yang kompetitif serta desain yang ciamik, tak juga membuat motor ini laris. Tercatat, pada April 2013 motor ini tak lagi diproduksi Yamaha. Lexam terakhir yang dibuat pun hanya sebanyak lima unit saja.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya