Penggunaan OBU, Bisa Jadi Peluang Bisnis yang Menjanjikan?

Pemerintah makin gencar dalam meningkatkan transaksi non tunai di gerbang tol

oleh Arief Aszhari diperbarui 22 Mar 2017, 10:17 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2017, 10:17 WIB
E-Toll
Penggunaan On Board Unit (OBU) diprediksi akan terus meningkat. (ist)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah semakin gencarnya meningkatkan transaksi non tunai di gerbang tol. Lalu, tersedia lebih banyak gerbang tol otomatis (GTO), penggunaan On Board Unit (OBU) di mobil pun akan terus meningkat.

Dengan begitu, apakah bisa menjadi peluang bisnis besar bagi pemain aftermarket otomotif di Indonesia?

Dijelaskan Eddie Soesanto, owner Cartens Audio, jika aturan tersebut (transaksi non tunai) belum benar-benar diterapkan, maka minat pemilik mobil untuk menggunakan OBU masih tetap kecil.

"Kalau pemerintah mengeluarkab aturan harus non tunai, pasti orang mau tidak mau harua cari. Jadi, memang harus dipaksa, kalau tidak orang tidak akan beli," jelas Eddie, saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa (21/3/2017)

Lanjutnya, dengan harga yang lumayan mahal, dan masih ada gerbang tol tunai, pemilik mobil pasti akan malas untuk memasang OBU, dan melakukan top-up saldo.

"Pasti pemilik mobil masih anggap alat ini tidak penting lah, selama masih ada gerbang tol tunai. Seharusnya, alatnya juga dikasih gratis. Nasabah Bank Mandiri kasih gratis semua, pasti mau pasang," pungkasnya sambil tersenyum.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya