Liputan6.com, New Delhi - Tata Motors berencana mengekspor stok truk berteknologi lama yang sudah tidak lagi bisa dijual di India, pasca pemerintah menetapkan aturan baru soal emisi bernama BS IV (setara euro4).
Pengadilan tinggi India melarang penjualan kendaraan yang menggunakan teknologi berbahan bakar Euro3 mulai 1 April kemarin. Sementara truk Tata yang akan diekspor itu seluruhnya masih menggunakan standar Euro3.
Advertisement
Baca Juga
Pengadilan menyebut alasan ini tidak lain karena persoalan lingkungan. Menurut mereka kesehatan warganya didahulukan dibanding kerugian finansial perusahaan.
Melansir Reuters, akibat regulasi ini Tata Motors mungkin akan mengekspor sekira 15 ribu kendaraan komersil. Sementara yang sudah ada di dealer sekira 3.000 unit, sehingga total truk yang bakal "dibuang" dari India mencapai 18 ribu unit.
Tata Motors sendiri sejauh ini adalah produsen truk dan bus terbesar di India.
"Lebih dari separuh stok bisa diekspor dalam empat sampai enam bulan dengan sedikit atau tanpa perubahan sama sekali (secara spesifikasi)," ujar Ravindra Pisharody, Executive Director for Commercial Vehicles Tata Motors.
Sisanya, menurut Ravinda, mungkin bisa dikonversi agar sesuai dengan regulasi baru. "Tapi mengorbankan suku cadang," terangnya.
Sayangnya sumber tidak menyebut negara-negara mana saja yang akan menerima limpahan truk ini.