Begini Kira-Kira Tampang Mobil Pedesaan

Di ajang IIMS 2017 yang dihelat di JIExpo Jakarta, ada tiga mock up mobil pedesaan yang dibawa oleh Institut Otomotif Indonesia (IOI)

oleh Rio Apinino diperbarui 03 Mei 2017, 13:44 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2017, 13:44 WIB
Mobil pedesaan
Mobil pedesaan masih dalam bentuk mock up. (Rio/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Satu proyek ambisius Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dalam waktu dekat adalah meluncurkan mobil pedesaan, Agustus nanti. Meski sudah pasti, namun seperti apa bentuknya nanti belum dipublikasikan.

Di ajang IIMS 2017 yang dihelat di JIExpo Jakarta, ada tiga mock up mobil pedesaan yang dibawa oleh Institut Otomotif Indonesia (IOI) dan Perkumpulan Industri Kecil dan Menengah Komponen Otomotif (PIKKO).

Menempati hall C3 dengan booth yang cukup pojok dan kecil, tiga mock up ini persis seperti mobil mainan saja. Mobil paling tinggi tidak sampai 50 cm. Ini membuatnya kurang diperhatikan pengunjung.

Mobil ini adalah karya dari mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS),  Universitas Negeri Semarang (Unnes), dan Universitas Diponegoro (Undip).

Kampus-kampus ini memenangkan sayembara desain mobil desa Kemenperin, Expo Industri Kreatif Mobil dan Motor Seni (EIKMMS) 2017, yang dihelat di Bali, beberapa bulan yang lalu.

Mobil ITS dinamakan Waprodes ITS-D, Modasena (Mobil Desa Serbaguna) untuk mobil Unnes, dan terakhir Gentayu buatan Undip.

Sayang, sampai berita ini dibuat, booth IOI & PIKKO sama sekali kosong. Tidak ada petugas yang berjaga di sana untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Sebelumnya, Kemenperin mengatakan bahwa desain mobil pedesaan sebetulnya diharapkan mencapai 34, sesuai dengan jumlah provinsi di Indonesia. Agustus nanti harapannya ada satu mock up yang sudah jadi prototipe.

Diprediksi harga mobil pedesaan ini berkisar di angka Rp 60 sampai Rp 70 juta.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya