Liputan6.com, Jakarta - Pernah berpikir kalau uang kita keluar terlalu banyak hanya untuk parkir? Ternyata hal yang sama terjadi di Amerika Serikat (AS), Jerman, dan Inggris. Pengendara mobilnya menghabiskan uang sangat banyak tiap tahun hanya untuk parkir.
Hal tersebut adalah hasil dari riset baru yang dirilis oleh agregator data lalu lintas INRIX. Studi ini didasarkan pada informasi dari database parkir perusahaan serta survei terhadap 18 ribu pengemudi di 30 kota di tiga negara yang telah disebutkan di atas.
Dikutip dari Reuters, disimpulkan bahwa di AS, rata-rata pengemudi membayar biaya parkir sebesar US$ 97 atau setara Rp 1,29 juta tiap tahun.
Advertisement
Baca Juga
Yang menarik sebetulnya bukan biaya parkirnya itu sendiri, yang memang terbilang cukup normal dengan ukuran negara maju seperti mereka, melainkan biaya yang keluar untuk mencari lahan parkir kosong, dihitung berdasarkan jam serta bahan bakar yang terbuang.
INRIX memperkirakan pengemudi AS rata-rata menghabiskan uang US$ 345 atau setara hampir Rp 5 juta hanya demi mencari parkiran kosong. Sementara di Inggris, pengemudinya menghabiskan 733 pound sterling atau setara Rp 12,5 juta untuk menemukan parkiran kosong.
Jerman paling parah. Saat berkeliling cari parkiran kosong, pengendara mobil di sana sebetulnya telah "membakar" 896 euro atau setara Rp 13,7 juta per tahun.
Meski boros, namun dalam riset ini ditemukan bahwa hanya 10 persen responden yang menggunakan aplikasi smartphone untuk cari parkir. Padahal sudah banyak aplikasi yang dapat membantu pengendara menemukan, memesan, dan bahkan membayar lahan parkir sebelum memakainya.
Sebanyak 43 persen responden bahkan tidak menjawab pertanyaan apakah mereka akan menggunakan aplikasi sejenis itu, meski mereka sudah tahu manfaatnya.
Simak Video Menarik Berikut Ini: