Liputan6.com, Jakarta - Toyota, pabrikan asal Jepang, pertama kali masuk ke Indonesia pada 1971. Selang 16 tahun, mereka untuk pertama kalinya melakukan kegiatan ekspor. Ini adalah bisnis yang kemudian terus mereka jalankan hingga saat ini.
Sepanjang 30 tahun "berkarya" di Indonesia, jenama terbesar di dunia ini telah mencatatkan berbagai capaian. Salah satunya adalah berhasil mengekspor 1,1 juta unit kendaraan utuh ke berbagai belahan dunia.
Baca Juga
Ekspor perdana Toyota Indonesia adalah Kijang, yang diekspor ke Brunei Darussalam serta beberapa negara Asia Pasifik. Ekspor Toyota secara signifikan terjadi pada 2004. Ketika itu, mereka mulai mengekspor Innova dan Avanza ke Thailand.
Advertisement
Total, hingga saat ini mereka telah mengekspor ke lebih dari 80 negara di Asia, Timur Tengah, Afrika, Oseania, dan Amerika Latin.
Waring Andang Tjahjono, Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), mengatakan bahwa bisnis mereka secara langsung berdampak pada perekonomian Indonesia, terutama dalam aspek trade balance atau keseimbangan antara ekspor dan impor.
"Kami berusaha agar trade balance itu positif (lebih besar ekspor ketimbang impor). Itu yang mungkin secara signifikan kami kasih ke Indonesia," ujar Warih, dalam media gathering yang dihelat Jumat (28/7) pekan lalu.
Selain dalam bentuk kendaraan utuh, ekspor juga dilakukan dalam bentuk komponen, alias terurai, sebanyak 833.500 unit. Ekspor juga dilakukan terhadap mesin (1,47 juta unit), serta 648 juta potong komponen dengan nilai sekira Rp 250 triliun.
Ke depan, Warih mengatakan bahwa ada beberapa pasar ekspor baru yang akan dijajaki. "Saat ini kami juga masih melakukan studi untuk ekspor ke negara-negara baru, salah satunya Maroko," ucapnya.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini: