Liputan6.com, Jakarta - Mobil transmisi matik kini semakin menjamur. Hal ini tak lain karena mobil tanpa gigi dianggap membuat pengendara tak cepat pegal saat mengemudi. Terlebih jika hal itu terjadi kala jalanan macet.
Namun demikian, mobil matik terkadang dianggap cukup merepotkan dibanding mobil manual. Lantas, benarkah mobil matik lebih repot dibandingkan mobil manual?
Advertisement
Baca Juga
Seperti dilansir situs Daihatsu, Rabu (9/8/2017), secara keseluruhan, perawatan mobil jenis matik tidak begitu berbeda dengan manual. Hanya saja, ada beberapa item butuh perhatian ekstra seperti persneling, gearbox hingga oli khusus.
Agar usia pakai mobil lebih lama, perawatan secara berkala juga menjadikan mobil matik menjadi lebih terjamin sehingga performa mumpuni saat di jalan.
Sementara itu, komponen matik yang krusial dan perlu perhatian khusus yaitu pada gearbox. Perangkat inilah yang menjadi prioritas dalam perawatan agar sesuai dengan prosedur.
Termasuk dalam penggunaan pelumas Automatic Transmission Fluid (ATF). Pelumas ATF sendiri tidak hanya melumasi, tapi lebih dari itu. Prinsip kerja hidraulis dalam gearbox matik butuh ATF untuk mengatur pindah gigi dan kerja pelat kopling.
Secara umum, perawatan pergantian oli transmisi atau ATF rata-rata mencapai 20 ribu kilometer atau dua tahun. Bahkan, jika pemakaian mobil matik wajar dan benar, masa pakainya bisa mencapai 40 ribu kilometer.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini: