Mengenal Turbocharger dan Supercharger, Bagaimana TripleCharger?

Apa itu turbocharger dan supercharger? Bagaimana cara kerjanya? Mana yang lebih unggul?

oleh Rio Apinino diperbarui 03 Sep 2017, 20:12 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2017, 20:12 WIB
Turbocharger
Turbocharger, perangkat tambahan agar mesin lebih bertenaga (Foto: cloudinary.com).

Liputan6.com, Jakarta - Dua jenis komponen tambahan yang terdapat pada sebuah mesin kendaraan bermotor adalah [supercharger ](3066611 "")dan turbocharger. Keduanya membuat mesin jadi lebih bertenaga ketimbang mesin standar di kelas yang sama.

Meski fungsinya sama, tapi jelas turbocharger dan supercharger adalah dua jenis komponen yang berbeda. Mari kita bahas lebih jauh.

Satu persamaan dari komponen ini adalah keduanya merupakan "sistem induksi paksa". Komponen ini memapatkan udara yang mengalir ke mesin. Implikasinya adalah tenaga yang keluar lebih besar, bisa mencapai 50 persen dari mesin standar.

Perbedaan keduanya terletak pada power supply. Sebuah turbocharger menggunakan aliran udara hasil pembakaran di saluran buang sebagai sumber energi. Udara akan mengalir melalui turbin dan kemudian memutar kompresor. Putaran yang dihasilkan bisa mencapai 150 ribu rpm.

Sebagai gambaran, rpm turbocharger bisa lebih cepat sampai 30 kali lipat dari pada mesin mobil biasa. Tapi perlu dicatat bahwa turbocharger baru akan bekerja saat mesin berputar pada rpm tertentu, sebab turbin baru akan berputar ketika gas buang punya tekanan yang cukup.

Ukuran juga berpengaruh terhadap performa turbocharger. Turbocharger yang lebih kecil bisa menghasilkan putaran yang lebih cepat.

Lantas bagaimana dengan supercharger? Sumber tenaga komponen ini adalah mesin. Antara mesin dan supercharger dihubungkan melalui sabuk. Ketika mesin bergerak, ketika itu pula supercharger berfungsi. Oleh karena tidak ada hubungannya dengan gas buang, udara yang "disedot" turbin untuk kemudian dipaksa masuk ke mesin adalah udara bebas di sekitar supercharger.

Tenaga yang bisa ditambah dengan perangkat ini hampir 50 persen dari output standar mesin.

Lantas mana yang lebih baik dari keduanya?

Ditilik dari perspektif lingkungan, turbocharger punya keunggulan. Sebab seperti yang telah dijelaskan, turbin turbocharger berputar karena tekanan dari udara di saluran buang, gas yang seharusnya keluar dan menjadi polusi udara.

Tapi kalau dilihat dari performa, ini sangat tergantung dari kendaraan itu sendiri. Sebagai contoh, di Eropa turbocharger lebih populer karena di sana rata-rata mobil berkubikasi kecil empat silinder. Turbo, dalam hal ini, memang cocok untuk mesin kecil.

Pro Mechanics, dikutip Sabtu (2/9/2017), menyimpulkan bahwa "supercharger bisa memberikan tenaga lebih di rpm rendah ketimbang turbocharger, sementara turbocharger bekerja paling baik pada kecepatan mesin tinggi. Turbocharger lebih senyap tapi supercharger lebih andal. Supercharger lebih mudah dipelihara ketimbang turbocharger yang kompleks."

Triplecharger

Perkembangan komponen induksi paksa bisa jadi tidak berhenti sampai dua itu saja. Contohnya Mazda. Mereka ketahuan mengembangkan mesin triplecharger.

Baru-baru ini aplikasi paten yang dipublikasikan US Patent and Trademark Office (USPTO), menunjukkan bahwa Mazda juga sedang mengembangkan mesin baru. Laman Road and Track mendeskripsikan mesin ini sebagai "mesin pembakaran dalam dengan dua turbocharger berkapasitas buang yang beroperasi secara paralel dengan supercharger tunggal yang digerakkan oleh listrik."

Dengan tiga perangkat tambahan tersebut, maka mesin baru Mazda ini bisa dijuluki sebagai "mesin triple-charger".

Untuk diketahui, baik supercharger dan turbocharger punya fungsi yang sama, yaitu untuk meningkatkan tenaga pada mesin. Namun demikian sumber penggerak mekanisnya beda. Turbocharger memanfaatkan aliran gas buang, supercharger sumber dayanya adalah pada belt (sabuk) yang terhubung ke mesin.

Di mana peranti canggih ini akan diaplikasikan? Di sini menariknya. Aplikasi paten ini menunjukkan bahwa mesin disandingkan dengan penggerak roda belakang. Dan Mazda, hanya punya satu mobil yang berpenggerak roda tersebut, MX-5 Miata.

Jadi, mungkinkah nanti Miata akan pakai mesin triplecharger? Bisa jadi. Tapi bisa pula mesin ini akan terpasang pada mobil yang benar-benar baru.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya