Liputan6.com, Misano - Ducati bakal memperkenalkan mesin V4 baru di Sirkuit Misano, Italia, 7/9, sebelum gelaran MotoGP dimulai. Mesin ini akan dipakai untuk penggerak superbike.
Melansir Motorcycle, Minggu (3/9/2017), mesin baru ini resmi dinamakan Desmosedici Stradale. Stradale, terang mereka, adalah bahasa Italia untuk jalan. Sementara kita tahu bahwa Desmosedici adalah nama motor Ducati di ajang balap MotoGP.
Disebutkan bahwa meski akan dibangun di superbike, mesn ini juga bakal disematkan pada model-model berkubikasi besar lainnya. Motor pertama yang akan menggendong mesin Stradale bakal unjuk gigi di pameran otomotif EICMA, Milan.
Advertisement
Baca Juga
Lantas apa kelebihan dari mesin ini? Beberapa yang telah diumumkan adalah bahwa mesin ini adalah paduan antara mesin Desmosedici berkonfigurasi V4 90 derajat, dengan teknologi dari mesin L-Twin milik 1299 Superleggera, model yang diluncurkan tahun lalu.
Mesin ini juga nampaknya punya suara yang khas. Sebab dalam poster pengumuman peluncuran, digambarkan bahwa tagline mesin ini adalah "the sound of a new era is coming."
Sebelumnya, CEO Ducati, Claudio Domenicali mengatakan bahwa mesin ini sangat andal, ringan, kompak, dan punya teknologi menarik.
Karena alasan itu ia ingin mesin ini tak cuma dirasakan pembalap. "Kami berpikir serius tentang memperkenalkan mesin masterpiece itu kepada konsumen reguler," ujarnya.
Pernyataan ini ia ulang kembali saat berkunjung ke Indonesia, Februari. "Kami sedang mengembangkannya. Pastinya itu superbike. Ini akan menjadi kompetitif, motor dengan mesin yang sama yang digunakan Jorge Lorenzo," jelas Claudio di hadapan wartawan Indonesia.
Canggih
Bicara sedikit soal Desmosedici, tahun ini mereka "menanamkan" dua teknologi canggih pada motor ini. Keduanya adalah Internet of Thinks (IoT), dan Artificial Intelligence (AI).
Mengutip Autoevolution, integrasi dua teknologi ini adalah salah satu solusi baru Ducati dalam mengakali peraturan yang semakin ketat, di antaranya soal pembatasan pengujian motor.
Teknologi yang dikembangkan oleh badan bernama Accenture Analytics ini akan berperan untu mengolah data yang diperoleh dari 100 sensor. Beberapa data yang diambil di antaranya adalah parameter mesin, kecepatan, dan suhu rem serta ban.
Dengan terbatasnya masa pengujian motor, data ini bakal sangat memudahkan mekanik. Sebab tanpa perlu uji langsung di trek, tim dapat melakukan sejumlah rekayasa dan kalkulasi terhadap settingan motor tertentu pada kondisi tertentu pula.
Sederhananya, kombinasi antara IoT dan AI dapat membuat pengujian sepeda motor lebih cepat, murah, dan efektif.
Advertisement