Ini Penyebab Asap Hitam pada Truk dan Bus, Apa Saja?

Truk dan bus kerap menyemburkan kepulan asap warna hitam pekat dengan jumlah sangat banyak. Apa penyebabnya?

oleh Herdi Muhardi diperbarui 21 Sep 2017, 16:03 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2017, 16:03 WIB
Apes, Pengemudi Mazda MX-5 Miata Ini Disembur Asap Knalpot Truk
Pengemudi pikap dengan sengaja menggeber mesin pikap miliknya hingga menyemburkan asap hitam pekat yang sangat banyak.

Liputan6.com, Jakarta Truk dan bus kerap menyemburkan kepulan asap warna hitam pekat dengan jumlah sangat banyak. Ini tak lain karena kendaraan tersebut mengusung mesin diesel.

Sebaliknya, jika kendaraan bermesin bensin, asap cenderung lebih tipis dan sedikit.

Menurut Sales Support Dept. Head PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Reiner Tandiono, ada beberapa hal yang membuat mesin diesel mengeluarkan asap hitam.

Pertama, kata Reiner, karena kualitas bahan bakar solar. Di Indonesia, kandungan sulfur atau belerang pada solar masih cukup tinggi, yaitu bisa di atas 3.500 parts per million.

“Kedua, pembakarannya kan tidak seperti bensin yang sangat mudah. Kalau untuk mesin diesel, pembakarannya butuh presisi yang tepat antara tekanan udara yang dikompresi pada mesin, kemudian dipercikin bahan bakar lalu pencampuran harus bagus dan jumlahnya harus tepat. Kalau itu tidak bisa presisi dan tidak tepat, maka jadi hitam,” ungkap Reiner saat ditemui di acara Isuzu Diesel Academy di Isuzu Training Center, PT IAMI, Pondok Ungu, Bekasi, Rabu (20/9/2017).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Asap Tebal

Asap tebal berwarna hitam pada mobil diesel juga bisa disebabkan beberapa hal lainnya, seperti kandungan karbon pada ruang bahan bakar dan juga beberapa komponen pada mesin yang mengalami keausan atau kerusakan.

Reiner juga mengatakan, usia kendaraan juga sangat berpengaruh pada kualitas emisi yang dikeluarkan. Karena para pemiliki kendaraan bermesin diesel agar selalu melakukan pengecekan atau servis rutin dan juga penggantian spare part sesuai waktu yang telah ditentukan.

Tak hanya itu, Reiner menghimbau, para pemilik dan pengemudi kendaraan diesel menggunakan kualitas bahan bakar solar yang lebih sedikit mengandung sulfur.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya