Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga selaku perusahaan operator penyedia jasa jalan tol mengharapkan pembayaran tol dengan menggunakan uang elektronik atau non tunai atau E-Toll dapat direalisasikan secara menyeluruh akhir Oktober 2017.
Hal itu pun diungkapkan Corporate Secertary PT Jasa Marga, Mohamad Agus Setiawan, saat acara sosialisasi E-Toll dan Progres Pembangun Jalan Tol di kawasan SCBD, Jumat (20/10/2017) malam.
Advertisement
Baca Juga
Aturan tersebut telah disetujui pemerintah supaya semua transaksi di pintu gerbang tol otomatis (GTO) menggunakan non tunai.
“Sampai saat ini yang pakai uang elektronik sudah mencapai 85 persen di seluruh ruas jalan tol di Indonesia. Dan (ruas tol) Jasa Marga itu sudah 88 persen,” ungkap Agus.
Agus pun menyatakan, pada dasarnya penerapan uang elektronik mendapatkan respon yang cukup baik. Termasuk para komunitas atau klub otomotif.
Menurut Kasubag Biro Hukum dan Komunikasi Ditjen Bina Marga - kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Rendhi Mirad, komunitas otomotif memiliki peran penting terhadap isu baik penggunaan pembayaran non tunai dan proses pembangunan jalan tol.
"Kita juga ingin tahu bagaimana perkembangan dan pengalaman pengguna E-Toll, kan akan diterapkan secara nasional akhir bulan ini. Mungkin dengan cara seperti kita (pemerintah dan komunitas) akan mendapatkan masukan dari masyarakat," ujar Rendhi.
Dia berharap, dengan penerapan E-Toll tentunya hal dapat memberikan peran penting dari segala sektor mulai dari Bina Marga, BPJT, Bank Indonesia dan Jasa Marga, termasuk dapat memberikan masukan kekurangnya di kemudian hari, agar dapat diperbaiki.
Kebijakan ini dibuat untuk mendukung program gerakan nasional non tunai dan mengurangi kemacetan akibat antrean kendaraan.
Masyarakat bisa mendapatkan kartu uang elektronik di bank-bank yang ditunjuk atau di gerbang tol. Sementara, untuk isi ulang dapat dilakukan di minimarket terdekat, ATM atau di gerbang tol.
Hingga 31 Oktober Kartu E-Toll Dibagi Gratis
Pemerintah bekerja sama dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), dan penerbit kartu uang elektronik (E-Toll) mengratiskan pembelian E-Toll. Biaya kartu sebesar Rp 20 ribu, tidak lagi dibebankan ke masyarakat dan ditanggung oleh BPJT dan bank.
Jadi, ketika konsumen membeli E-Toll di pintu tol, hanya harus membayar dengan saldo yang diinginkan.
Seperti ditayangkan Liputan6 Petang SCTV, Senin (16/10/2017), dengan ini 1,5 juta kepingan uang elektronik diharapkan bisa tersalurkan ke seluruh Indonesia. Dengan kebijakan kartu gratis di beberapa pintu tol di Jakarta, pembelian kartu uang elektronik mengalami peningkatan.
Seperti yang terlihat di Pintu Tol Semanggi Dua, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Selain melayani pengguna tol yang hendak melintas, petugas tol juga melayani pembelian kartu uang elektronik.
Hal yang sama juga terlihat di Pintu Tol Kuningan Satu, Jakarta Pusat. Bahkan di pintu tol juga sudah diumumkan bahwa sejak 31 Oktober 2017 nanti, transaksi tunai tidak lagi dilayani.
Direktur Program Elektronifikasi Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI), Pungky Purnomo Wibowo menjelaskan, program ini untuk mendukung transaksi nontunai di jalan tol.
"Gratis kartu tol Rp 20 ribu, bukan saldo, saldo tetap bayar," kata dia seperti dikutip dari Bisnis Liputan6.com di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Punky menjelaskan, program ini akan berlangsung hingga 31 Oktober 2017, dan program ini sudah menjadi kesepakatan antara bank dan BUJT.
Advertisement