Lima Cara Aman Berkendara di Musim Hujan

NTMC Polri memberikan tips berkendara di saat musim hujan. Setidaknya ada lima hal yang patut diterapkan.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 31 Okt 2017, 18:07 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2017, 18:07 WIB
20160421-Banjir Hambat Laju Kendaraan di Depan Ancol-Jakarta
Warga mendorong sepeda motornya saat menerobos banjir di jalan depan Ancol, Jakarta, Kamis (21/4). Hujan deras yang mengguyur sejak semalam menyebabkan beberapa kawasan di Jakarta tergenang banjir. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Para pengendara mobil dan motor harus lebih waspada saat memacu kendaraan di musim hujan. Sebab hujan akan membuat jalanan menjadi basah sehingga kondisi ini lebih berbahaya.

Karena itu, NTMC Polri memberikan tips berkendara di saat musim hujan.

Pertama, pengendara tetap waspada dan perhatikan kondisi kelengkapan kendaraan. Jika kondisi jalan minim pencahyaan dan berkabut, nyalakan lampu utama untuk membantu penglihatan.

Pergunakan lampu kabut jika kendaraan sudah dilengkapi dengan lampu jenis ini. Usahakan tidak menggunakan lampu hazard kecuali mobil yang Anda kendarai menjadi hambatan yang harus dihindari oleh pengendara lain.

Pastikan wiper dalam kondisi yang baik karena wiper yang aus tidak menyapu air secara efisien. Akibatnya, guyuran air di kaca depan mobil akan menurunkan tingkat visibilitas.

Kedua, pastikan tekanan angin ban cukup. Tekanan yang terlalu keras akan mengurangi daya cengkeram terhadap permukaan jalan. Sebaliknya, kurangnya tekanan ban mobil akan menyebabkan mobil lebih mudah selip di jalanan basah. Periksa tekanan dan alur ban mobil.

Ketiga, hindari penggunaan sistem cruise control karena dapat mempercepat atau memperlambat kendaraan untuk tetap dalam kecepatan yang telah ditetapkan.

Ketika ban kehilangan cengkeraman di jalanan basah, roda secara alami akan mulai melambat dan akan terus melambat sampai perubahannya sesuai dengan kecepatan kendaraan yang sebenarnya saat titik cengkeraman dikembalikan.

Jika cruise control diaktifkan, sistem akan mendeteksi perlambatan dan akan mencoba untuk mempercepat untuk meningkatkan kecepatan lagi. Hal ini akan menyebabkan satu atau seluruh ban kehilangan cengkeraman sepenuhnya.

Keadaan ini dapat menyebabkan pengemudi kehilangan kendali terhadap kendaraan sepenuhnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Selanjutnya

Diguyur Hujan Deras, Kemang Kembali Tergenang
Sejumlah kendaraan menerobos banjir di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (18/10). Akibat hujan deras, kawasan di Jalan Kemang kembali tergenang air. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Selanjutnya atau yang keempat, atur jarak pengereman dan sebisa mungkin menghindari aquaplaning. Caranya perlambat kendaraan saat melintasi genangan air untuk mengecilkan risiko terjadinya selip dan menambah jarak aman dengan kendaraan di depan.

Kecepatan yang lebih rendah juga mengurangi kemungkinan terjadinya selip disebabkan genangan air (aquaplaning). Situasi ini terjadi ketika tapak dalam ban tidak lagi menyalurkan air dari permukaan jalan.

Akibatnya, ban mulai “mengambang” pada lapisan air dan dari titik ini, ban (dan kendaraan) akan tergelincir. Pengendara dapat menyadari aquaplaning ketika kemudi tiba-tiba terasa ringan dan kendaraan tidak merespon gerakan kemudi.

Kelima usahakan untuk tidak melintasi jalan yang sudah tergenang banjir lebih dari setengah ban mobil. Periksa juga sampai kedalaman berapa kendaraan dapat terendam oleh air.

Jika Anda harus melalui jalan yang tergenang, arahkan kendaraan anda ke bagian tertinggi jalan, karena air berada pada titik dangkal di titik tersebut.

Gunakan gigi rendah -pertama atau “L” tergantung pada jenis transmisi. Jaga kecepatan konstan. Jangan angkat kaki Anda dari pedal gas. Mesin yang melambat dapat membiarkan air masuk melalui pipa knalpot dan merusak catalytic converter.

Anda juga tidak ingin filter udara depan ditembus oleh air, jadi mengemudilah dengan sangat lambat. Dalam kasus tersebut, kerusakan akan menjadi berat dan membutuhkan perbaikan yang cukup mahal.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya