Liputan6.com, Jakarta - Toyota Fortuner yang ditumpangi Setya Novanto mengalami kerusakan pada bagian bumper dan gril depan akibat menabrak tiang di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan, Kamis petang (16/11/2017).
Kerusakan bagian depan Toyota Fortuner dengan pelat nomor B 1732 ZLO ini justru membuat banyak pertanyaan, mengapa mobil bongsor yang dikenal gagah dan hebat itu tampak mudah penyok?
Advertisement
Baca Juga
Menanggapi hal tersebut Department Technical Service Division PT Toyota Astra Motor (TAM), Iwan Abdurahman angkat bicara. Kata dia, mobil Toyota dirancang dengan konstruksi body yang mampu menyerap benturan dari depan yang dikenal dalam istilah otomotif crumple zone.
“Crumple zone berfungsi untuk meninimalisasi risiko cedera pada pengemudi dan penumpang. Dengan begitu membuat kabin menjadi bagian paling aman,” kata Iwan kepada Liputan6.com, Minggu (19/11/2017).
Faktor safety menjadi hal utama saat terjadi tabrakan. Maka dari itu crumple zone dibuat dengan letak di bagian depan yang berfungsi untuk menyerap energi benturan.
Biasanya teknologi crumple zone didesain dengan adanya tekukan atau lubang untuk titik tekukan saat tabrakan, seperti pada bagian pelat kap mesin atau fender.
Khusus untuk bumper, biasanya bagian ini dibuat dari bahan lunak seperti plastik atau fiber, bahkan karbon. Sebaliknya, jika bumper dibuat dari besi atau baja maka hal itu akan lebih sulit meredam benturan.
Selain itu, penggunaan bumper plastik juga dapat lebih mudah didesain, sehingga bisa dibentuk lebih stylish.
Iwan menjelaskan, pada dasarnya produk Toyota sudah di desain untuk dilindungi dari berbagai arah. Untuk area samping dan belakang, Toyota telah memiliki struktur serupa yang disebut energy absorbing mechanism.
“Karena perbedaan lokasi dan juga desain, maka fungsinya juga turut berbeda. Misalnya saja penyerapan dari arah samping tidak akan sebanyak yang berasal dari arah depan. Hal ini karena area pintu tidak mungkin dibuat sekompleks ruang mesin, karena terkait dengan lebar pintu,” jelasnya.
Dengan crumple zone yang diterapkan pada Toyota Fortuner, jelas saja hal ini justru menjadi penyelamat bagi politisi partai Golkar ini.
Alasan Airbag Mobil Setya Novanto Tidak Mengembang
Terkait kecelakaan yang menimpa Setya Novanto, hal itu justru membuat model mobil Toyota Fortuner dipertanyakan ketangguhannya.
Salah satu yang dipermasalahkan adalah bagian fitur keamanan airbag atau kantong udara yang terdapat pada mobil hitam berpelat nomor polisi B 1732 ZLO.
Menurut Iwan Abdurahman mengatakan, meski Toyota Fortuner yang ditumpangi Setya Novanto lansiran 2012, SUV tersebut pada dasarnya telah dijejali beberapa jenis airbag.
“Seperti airbag pengemudi, penumpang depan, lutut, samping, dan lain-lain,” ungkap Iwan.
Iwan juga menyatakan, kecepatan kendaraan yang menyebabkan airbag mengembang bisa berbeda. Pertama, jenis benda yang ditabrak. Semakin kokoh benda yang ditabrak, kecepatannya bisa semakin rendah
Sementara kedua, karena arah tabrakan. Apabila menabrak saat kondisi miring, dibutuhkan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan tabrakan frontal. Dengan begitu, airbag akan dapat mengembang.
Advertisement