Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini fitur keselamatan airbag menjadi sorotan. Itu karena tidak mengembangnya airbag Toyota Fortuner yang ditumpangi tersangka kasus e-KTP Setya Novanto saat kecelakaan di bilangan Permata Hijau, Jakarta Selatan.
Terlepas dari itu, airbag sendiri mulai banyak diterapkan pabrikan otomotif yang meniagakan produknya di Indonesia. Bahkan sekelas low cost green car (LCGC) saja sudah menggunakan airbag.
Advertisement
Baca Juga
Airbag sendiri memiliki peran penting saat terjadi kecelakaan. Fitur ini untuk meminimalisasi cidera yang dialami penumpang.
Dalam situs resmi Nissan Indonesia disebutkan, "sistem airbag bekerja adalah ketika terjadi tabrakan keras terdeteksi, sensor mobil langsung mengirimkan sinyal supaya airbag mengembang. Airbag akan mengembang melindungi daerah vital seperti kepala, leher, dan dada," tulis Nissan
Disebutkan, tanpa airbag sebagai bantalan, tubuh yang hanya ditahan oleh seatbelt berpotensi mengakibatkan cedera pada leher dan dada.
Melalui polling mingguan Otomotif Liputan6.com, kami ingin mengetahui seberapa penting peran airbag bagi Anda. Suarakan pilihan Anda dalam polling di bawah ini:
Ini Alasan Airbag Mobil Setya Novanto Tidak Mengembang
Terkait kecelakaan yang menimpa tersangka kasus e-KTP, Setya Novanto, hal itu justru membuat model mobil Toyota Fortuner dipertanyakan ketangguhannya.
Salah satu yang dipermasalahkan adalah bagian fitur keamanan airbag atau kantong udara yang terdapat pada mobil hitam berpelat nomor polisi B 1732 ZLO.
Baca Juga
Menanggapi hal tersebut, Department Technical Service Division PT Toyota Astra Motor (TAM), Iwan Abdurahman mengatakan, meski Toyota Fortuner yang ditumpangi Setya Novanto lansiran 2012, SUV tersebut pada dasanya telah dijejali beberapa jenis airbag.
“Seperti airbag pengemudi, penumpang depan, lutut, samping, dan lain-lain,” ungkap Iwan kepada Liputan6.com, Jumat (17/11/2017).
Iwan juga menyatakan, kecepatan kendaraan yang menyebabkan airbag mengembang bisa berbeda. Pertama, jenis benda yang ditabrak. Semakin kokoh benda yang ditabrak, kecepatannya bisa semakin rendah
Sementara kedua, karena arah tabrakan. Apabila menabrak saat kondisi miring, dibutuhkan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan tabrakan frontal. Dengan begitu, airbag akan dapat mengembang.
Advertisement