Liputan6.com, Jakarta BMW X5 generasi ketiga pertama kali diperkenalkan oleh BMW Group pada medio April 2015 lalu. Untuk versi hybrid-nya, yaitu BMW X5 xDrive40e M Sport atau X5 Hybrid dipamerkan pada Gaikindo Indonesia International Auto Show 2016.
Meskipun BMW Indonesia belum ada rencana untuk menjual varian hybrid di Indonesia, Liputan6.com berkesempatan untuk menguji kendaraan yang dikategorikan sebagai SAV atau Sports Activity Vehicle ini. SAV sendiri menggabungkan keandalan di jalanan offroad dengan pengendaraan onroad yang nyaman dan agresif.
Advertisement
Baca Juga
BMW X5 Hybrid dikategorikan sebagai plug-in hybrid. Artinya, untuk mengisi baterai bisa menggunakan eksternal charger. Lama pengisian dengan portable charger memakan waktu kurang lebih 6-8 jam untuk mengisi dari kondisi kosong hingga penuh.
Â
Â
Mengadopsi Dua Mesin
X5 Hybrid mengadopsi mesin ganda, mesin konvesional berkapasitas 2,0 liter TwinPower Turbo bertenaga 245 Tk dengan torsi puncak 350 Nm. Motor elektriknya menghasilkan daya 113 Tk dengan torsi puncak 250 Nm. Saat keduanya bekerja sama, tenaga kombinasi mencapai 313 Tk dengan torsi puncak 450 Nm.
Tenaga dari mesin disalurkan ke semua roda melalui transmisi steptronic otomatis 8-percepatan. Kombinasi tersebut menghasilkan akselerasi 0-100 km/jam dalam waktu 6,8 detik. Motor elektriknya sanggup berlari hingga kecepatan 120 km/jam dengan jarak tempuh 31 km.
Dari luar, Anda dapat dengan mudah mengenali mobil ini berasal dari keluarga BMW. Bagaimana tidak, ciri khas BMW kidney grille dengan kombinasi twin circular headlights dan foglamp dapat mudah dikenali dari wajahnya.
Garis kontur berbentuk X pada bagian bumper, menegaskan kendaraan ini bagian dari keluarga BMW X-Series. Perbedaan jelas terletak pada socket untuk pengisian baterai yang terletak di bagian depan kiri mobil.
Â
Advertisement
Impresi Berkendara
Mudah untuk menemukan posisi duduk ideal berkat pengaturan jok supir secara elektrik. Lingkar kemudi terasa nyaman serta mantap untuk digenggam. Anda dapat menemukan berbagai fitur yang tersemat di lingkar kemudi, mulai dari pengaturan sistem hiburan, Hill Descent Control hingga Cruise Control. Anda dapat memantau kinerja xDrive maupun energy flow hybrid secara langsung melalui layar kontrol dengan grafis yang menarik.
Saat menyalakan mesin, Anda akan menyadari perbedaan dibanding varian ‘biasa’, karena 40e akan menggunakan mode eDrive secara otomatis untuk memaksimalkan penggunaan motor elektrik. Mesin 2,0 liter akan menyala saat dibutuhkan saja.
Motor elektrik memberikan torsi melimpah dalam kesunyian saat digunakan di dalam kota. Saat menginjak pedal secara agresif, mesin akan menyala dengan halus dan membuat X5 lebih cepat, seisi kabin terasa lebih hidup berkat putaran mesin yang naik secara pasti. Dengan tenaga lebih besar, Anda merasa sangat percaya diri saat menyusul.
Â
Kesimpulan
Secara keseluruhan, X5 Hybrid memberikan kesenangan berkendara berkat mesin yang menyenangkan dan pengendalian yang mantap karena sistem xDrive. Di dalam kota, mobil sanggup melaju hingga 15 km dengan mode elektrik. Angka tersebut cukup memuaskan untuk kebutuhan commuting.
Tenaga dan torsi yang melimpah membuatnya bertenaga layaknya X5 bermesin diesel, namun senyap dan juga irit bahan bakar selama baterai dalam kondisi terisi.
Teknologi hybrid bisa menjadi transisi sebelum masa mobil listrik tiba. Dengan kondisi infrastruktur di Indonesia, masih belum memungkinkan untuk mengandalkan mobil yang mengandalkan baterai sepenuhnya.
Sayangnya, skema pajak di Indonesia untuk mobil hybrid masih kurang menguntungkan, karena membuat harga jualnya melambung tinggi. Ini menjadi salah satu alasan BMW masih enggan menjual varian hybrid.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
ÂAdvertisement