Era Mobil Listrik, MINI Bakal Bikin Crossover Tanpa Bensin?

MINI siap untuk meluncurkan crossover listriknya. Model ini, kabarnya bakal meluncur awal 2021, sebagai lawan Volkswagen T-Cross.

oleh Arief Aszhari diperbarui 12 Des 2017, 15:12 WIB
Diterbitkan 12 Des 2017, 15:12 WIB
Era Mobil Listrik, MINI Bakal Bikin Crossover Tanpa Bensin? (Foto:Carscoops)
Era Mobil Listrik, MINI Bakal Bikin Crossover Tanpa Bensin? (Foto:Carscoops)

Liputan6.com, Jakarta - Pasar sport utility vehicle (SUV), baik di global maupun di Tanah Air semakin seksi. Banyak pabrikan yang tertarik untuk terjun, dan mengambil untung di segmen mobil yang cocok digunakan di medan on-road dan off-road tersebut.

Salah satunya, MINI yang siap untuk meluncurkan crossover terbaru. Rencananya, crossover asal Inggris ini bakal meluncur awal 2021, dan bakal menggunakan platform all-new alias baru. Demikian dilansir Autoexpress, ditulis Selasa (12/12/2017).

Untuk platform baru crossover MINI ini juga bakal berbagi dengan BMW 1-Series, 2-Series, X1, dan i3. Untuk detail spesifikasi mobil ini memang belum diketahui pasti, tapi crossover ini bakal memiliki tinggi empat meter, sehingga berukuran mirip dengan Volkswagen T-Cross.

Untuk jantung penggeraknya, selain mesin bensin, crossover MINI juga bakal hadir dengan versi listrik. Hal tersebut tidak mengejutkan, pasalnya MINI siap untuk beralih menjadi merek mobil listrik.

Menurut anggota Board of BMW, Peter Schwarzenbauer, pihaknya masih menolak untuk mengonfirmasi rumor crossover terbaru.

"SUV kecil perkotaan jelas merupakan segmen yang sangat menarik, namun sejauh ini belum membuat keputusan mengenai arahnya tersebut," jelas Schwarzenbauer.

Jika benar, crossover ini bakal melengkapi hatchback listrik MINI, yang baru-baru ini konsepnya muncul di Frankfurt Motor Show 2017.

MINI Kalahkan Ferrari?

Biasanya, pabrikan mobil gemar menggunakan hasil penjualan untuk menentukan kesuksesan mereka. Namun, hal tersebut ternyata tidak selalu sama ketika menentukan nilai merek paling berharga di dunia.

Sementara itu, dari data yang dikeluarkan Interbrand, merek yang paling berharga di dunia didominasi oleh perusahaan teknologi, seperti Apple, Google, dan Microsoft. Adapun produsen mobil terbesar, Toyota, masuk di urutan ketujuh dari 100 daftar produsen paling berharga di dunia.

Menariknya, seperti mengutip Carbuzz, Senin (2/10/2017), merek asal Inggris, MINI, kini berada di peringkat 87, dan berada tepat di depan pabrikan supercar tersohor asal Italia, Ferrari.

Saat ini, MINI memiliki brand value atau nilai perusahaan mencapai US$ 5,11 miliar atau setara dengan Rp 67,6 triliun, sedangkan untuk Ferrari hanya memiliki nilai perusahaan sebesar US$ 4,87 miliar atau setara dengan Rp 64,4 triliun.

Peringkat merek paling berharga ini tidak hanya didasarkan pada volume penjualan, tapi juga seberapa besar pengaruh konsumen terhadap keputusan dan penetapan harga.

"Kami memiliki ketertarikan yang tulus terhadap kehidupan, minat, dan hasrat orang. Kami ingin melakukan lebih dari sekadar mengirim pesan ke dunia. Kami juga ingin mendengar dan masuk ke dalam dialog, otentik dengan seniman muda urban yang berusaha untuk menjalani hidup yang memenuhi syarat dan memuaskan," jelas VP senior Mini, Sebastian Mackensen.

Setelah Brexit, MINI bahkan mampu menjual kendaraan yang cukup besar pada tahun ini. Total penjualan MINI dalam delapan bulan pertama naik hingga 3,1 persen, dan tahun ke tahun menjadi 230.925 unit.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya