Liputan6.com, Delhi - Tidak cuma Indonesia, virus motor listrik juga menjangkiti India. Bahkan baru-baru ini telah diperkenalkan skutik listrik dengan kemampuan ciamik, tapi banderolnya sangat terjangkau.
Dilansir Rushlane, Sabtu (23/12/2017), skutik listrik bernama Okinawa Praise itu dijual dengan harga 59,889 Rupee atau setara Rp 12,5 juta. Tentu saja harga tersebut terbilang murah untuk ukuran motor listrik.
Bicara kemampuan daya jelajahnya, Okinawa boleh dikatakan mengejutkan. Pasalnya, dengan baterai terisi penuh, motor tersebut bisa menempuh jarak hingga 170-200 kilometer. Hanya saja, kecepatan maksimumnya cuma 75 km/jam.
Advertisement
Baca Juga
Sekadar informasi, skutik listrik ini dilengkapi dengan lampu LED, speedometer digital, mode berkendara (Economy, Sporty dan Turbo), suspensi belakang tabung, pelek alumunium dan ban tubeless.
Dari segi dimensi, skutik ini lebih besar dari Viar Q1 yang sudah beredar di Indonesia. Badan yang bongsor tentunya memiliki ruang penyimpanan yang luas pula. Tentu saja ini menguntungkan karena bisa menyimpan barang lebih banyak.
Selain itu, Okinawa juga dilengkapi fitur keamanan seperti anti-theft sensor dan GPS Tracker. Tentu saja fitur-fitur ini memberikan rasa tenang bagi pemiliknya. Menyoal warna, ada beberapa pilihan, seperti Glossy Purple / Black Double Tone, Matte Blue / Black dan Matte Golden / Black.
Presiden Jokowi Coba Mobil Listrik
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mencoba mobil listrik Ezzy II buatan mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya di Gerbang Tol (GT) Warugunung, Selasa (19/12 /2017).
"Tadi kita coba, jalannya hanya 30 sampai 40 km. Kalau menurut saya enak-enak saja karena mobil ini adalah sebuah produk baru dan ini sudah melompat baik," ujar Jokowi.
Menurut dia, masih ada sejumlah kendala pada mobil listrik ini. Salah satunya pada saat kecepatan ditambah, laju mobil jadi tersendat. "Masih ada sendatan seperti deg, deg, tapi secara umum sudah sangat baik," kata Jokowi.
Kendala yang lain adalah baterai. Ketika mobil ini diproduksi dalam jumlah banyak, baterai pun harus diindustrikan juga.
Dia mengatakan, setiap produk riset dan penelitian harus ditindaklanjuti supaya bisa masuk ke industri. "Tapi itu tidak mudah karena menyangkut uji emisi dan lainnya sebagainya," ucap Jokowi.
Dia menegaskan, yang paling berat biasanya, bagaimana memproduksi mobil dengan desain dan harga yang bisa masuk ke pasar, sehingga bisa berkompetisi dengan produk mobil lain yang sudah lama berada di pasar.
"Proses itu biasanya yang sangat menyulitkan. Tetapi apa pun tetap akan kita kejar. Termasuk juga mobil SMK, agar segera masuk ke proses industri," ujar Jokowi.
Advertisement