Liputan6.com, Jakarta Memasuki 2018, UD Trucks, di bawah PT Volvo Indonesia akan segera mengeluarkan Light Duty Truck pertamanya, Kuzer. Meski belum dipastikan kapan launching-nya, UD Trucks mengaku sejauh ini masih mengandalkan heavy duty truck sebagai tulang punggungnya.
"Kuzer itu kan sebenarnya baby kita, jadi kita akan introduce dulu. Sebelumnya kita sudah melakukan banyak penelitian untuk pasar ini. Kalau kita melihat secara total market, light duty itu paling besar tapi gimanapun unggulan UD Truck tetap di heavy duty," ungkap Marketing and Business Planning Director PT Volvo Indonesia, Christine Arifin, kepada Liputan6.com di bilangan Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (11/1/2017).
Advertisement
Baca Juga
Dengan Kuzer, diharapkan UD Trucks dapat mengakomodasi kebutuhan para konsumen pebisnis untuk menjangkau wilayah yang sulit dijangkau heavy duty truck.
"Kita sudah ada plan terhadap produk tersebut, kita masih akan lihat ke depannya, tapi sejauh ini belum (jadi backbone)," kata Christine.Â
Seperti diketahui, tahun 2018 ini, UD Trucks akan meluncurkan produk baru yang akan menjadi andalan saat mulai masuk ke segmen Light Duty Truck (LDT), yakni Kuzer. Model ini sebelumnya pernah ditampilkan perdana di dunia saat GIIAS 2017.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bawa Muatan 1 Ton, Seirit Apa Tata Super Ace HT?
Untuk menguji ketangguhan pikap miliknya, PT Tata Motors Distribusi Indonesia (TMDI) mengadakan sesi fun test drive yang bertempat di Bintaro. Mobil yang diuji adalah Super Ace HT.
Untuk menyimulasikan kondisi muatan sebenarnya, mobil akan dibebani oleh barang bawaan hingga 1 ton. Rutenya sendiri mencapai 40 km, dengan titik start dari Bintaro, lalu masuk ke jalan tol menuju BSD, dan kembali ke Bintaro.
Â
BACA JUGA
Â
Liputan6.com berkesempatan untuk mencoba Tata Super Ace HT (High Torque). Tata Super Ace HT merupakan pengembangan dari model Tata Super Ace sebelumnya. Perbedaan terletak di rasio gear 1, 2, dan rasio final.
Tata Super Ace HT dilengkapi dengan mesin 1,4 liter turbo diesel yang sanggup memuntahkan tenaga 70 Tk pada 4.500 rpm dan torsi puncak 135 Nm pada 2.500 rpm. Tenaga dari mesin disalurkan ke roda belakang melalui transmisi manual 5-percepatan.
Advertisement
Kabin yang Minim Fitur
Masuk ke dalam kabin, tidak banyak hal yang bisa dinikmati. Sebab, mobil ini memang dirancang untuk fokus pada kebutuhan bisnis. Jangan berharap ada sistem hiburan, power window, sistem pendingin udara, dan lain sebagainya.
Panel instrumen menunjukkan spidometer, suhu mesin, sisa bahan bakar, dan trip meter. Untungnya, Tata Motors masih menyematkan sistem power steering yang mempermudah bermanuver, terutama saat parkir.
Untuk diketahui, varian yang dicoba adalah DLS yang dibanderol Rp 125,6 juta on the road Jakarta. Jika ingin mendapatkan AC dan power window, Anda dapat melirik DLE yang dibanderol Rp 138,9 juta on the road Jakarta.
Strategi Berkendara agar Irit BBM
Karena pengujian kali ini bertujuan untuk mendapatkan konsumsi bahan bakar terbaik, maka metode berkendara yang digunakan adalah eco driving. Untuk melaju dari posisi diam, posisi gear berada di posisi 1, lalu kopling dilepas perlahan-lahan bersamaan dengan pedal gas yang diinjak perlahan. Begitu momentum sudah didapat dan kecepatan dirasa cukup, gear dipindahkan ke posisi 2.
Perlu strategi khusus saat menghadapi tanjakan. Sebelum melahap tanjakan, kecepatan mobil ditambah secara perlahan untuk mendapatkan momentum yang tepat. Saat melahap tanjakan, posisi geardisesuaikan dengan momentum dan juga sudut tanjakan. Memang terdengar seperti hal yang mudah, tapi dengan membawa muatan 1 ton, maka melahap tanjakan semakin menantang.
Begitu menghadapi turunan, ini merupakan kesempatan emas untuk mendapatkan momentum tanpa perlu membuang bahan bakar. Tentu transmisi tetap terhubung dengan mesin agar tidak membahayakan.
Advertisement
Hasil Pengujian
Kondisi lalu lintas stop and go menjadi tantangan yang cukup berat. Misalnya saat menghampiri lampu merah, mobil diusahakan jangan berhenti total agar momentum tidak terbuang sia-sia. Liputan6.commengurangi kecepatan dengan perlahan untuk menunggu lampu hijau, setelah lampu hijau menyala, mobil masih melaju pelan dan momentum tidak terbuang.
Adapun saat melewati jalan tol, kecepatan diusahakan konstan. Liputan6.com mempertahankan kecepatan 60 km/jam dengan posisi gear 5. Meskipun tidak ada penunjuk putaran mesin, kecepatan ini dirasa ideal, sekaligus 60 km/jam merupakan batas kecepatan minimum di jalan bebas hambatan.
Setelah berhasil menaklukkan semua rute. Liputan6.com mengisi kembali bahan bakar hingga penuh, karena metode pengujiannya adalah full to full. Dengan total bahan bakar 2,9 liter, jarak yang berhasil ditempuh adalah 40,6 km. Dengan begitu, konsumsi rata-ratanya adalah 14 km/liter.