Catat, Ini Faktor-Faktor yang Memengaruhi Usia Ban

Ada sejumlah faktor yang memengaruhi usia ban. Apa saja?

oleh Herdi Muhardi diperbarui 16 Jan 2018, 02:11 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2018, 02:11 WIB
Ban Asal Korsel Incar Mobil Niaga di Indonesia
Vantra LT juga memiliki fitur-fitur yang lazim ditemukan di ban yang didesain untuk kendaraan penumpang.

Liputan6.com, Jakarta - Sering kali kita melihat pengendara mobil komersial di jalan membawa beban dengan jumlah banyak. Tak hanya kondisi kendaraan saja yang harus mumpuni, tapi faktor ban juga sangat memengaruhi.

Menurut Customer Engineering Support Fachrul Rozi, ban untuk kendaraan komersial harus berbeda dengan yang dipakai mobil passanger atau penumpang. Kata Rozi, kontruksi ban kendaraan komersial dan passanger sangat berbeda.

“Biasanya, kalau ban truk radial terbuat dari metal, kalau passanger car itu low load atau beban rendah biasanya menggunakan benang,” ucap Rozi saat ditemui diacara Program #Michelin4Indonesia di kawasan Blok M, Jakarta, Senin (15/1/2018).

Rozy juga membantah bahwa ban untuk komersial ini lebih cepat habis dibandingkan dengan ban passanger. Masa pakai ban tidak bisa dilihat dari jenis kendaraan.

Bahkan, kata Rozi, tak ada satu pabrikan ban yang menyebutkan umur ban hanya dilihat dari jarak tempuh.

“Jadi, sekarang umur ban itu tergatung dari muatan, kondisi mengemudi artinya kondisi traffic, gaya mengemudi driver, dan jalan” kata dia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Michelin Dan Sopir Angkutan Barang

Masih suasana di awal tahun, PT Michelin Indonesia berkomitmen untuk menghadirkan mobilitas yang lebih baik dan aman dalam menunjang sektor transportasi angkutan ringan.

Sehubungan dengan hal tersebut, PT Michelin Indonesia menyelenggarakan program #Michelin4Indonesia (Michelin untuk Indonesia), yang merupakan bagian dari edukasi keselamatan berkendara untuk para pengemudi angkutan ringan di Indonesia.

Untuk berpartisipasi dalam program ini, Michelin membuat sebuah kompetisi khusus para pengemudi untuk membagi pengalaman mereka dalam menggunakan ban asal Prancis tersebut untuk mendukung kegiatan sehari-hari dan diungga di media sosial.

Komunitas pengemudi angkutan ringan yang tersebar di berbagai kota di Indonesia telah berpartisipasi dengan cara mengirimkan foto dan video testimoni. Postingan para peserta berhasil meraih total lebih dari  9.000 “likes” di media sosial Facebook.

Menurut Frederick "Fritz" Mueller, Presiden Direktur PT Michelin Indonesia, peran para pengemudi angkutan ringan dalam memobilisasi kebutuhan sehari-hari sangatlah penting bagi ekonomi Indonesia.

“Kehandalan alat transportasi dan ketepatan waktu adalah dua hal penting bagi mereka. Sebagai perusahaan ban yang memiliki komitmen untuk menghadirkan mobilitas yang lebih baik dan aman, keamanan berkendara selalu menjadi prioritas utama kami,” ucapnya.

Program ini disambut hangat para pengendara, salah satunya berasal dari Lampung, Ady Merianto. “Program ini memungkinkan kami mendapatkan pengetahuan keselamatan berkendara yang berguna untuk kegiatan sehari-hari kami dalam mengantarkan barang-barang kebutuhan pokok ke berbagai tujuan,” ucap Ady.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya