Deretan Mobil Cina yang Pernah Menginvasi Indonesia

Sebelum Wuling, terdapat beberapa merek mobil Cina yang pernah meninggalkan jejak di Tanah Air. Siapa saja?

oleh Amal Abdurachman diperbarui 14 Feb 2018, 07:10 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2018, 07:10 WIB
Wuling Cortez, MPV Baru Dengan Fitur Melimpah
Mengusung konsep The New Choice of MPV, mobil Cina Wuling Cortez dideskripsikan sebagai pilihan baru bagi konsumen Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Tahun 2018 diawali dengan berbagai kejutan di dunia otomotif. Salah satu peluncuran produk yang cukup mencengangkan adalah peluncuran mobil Cina Wuling Cortez oleh PT SGMW Motor Indonesia (Wuling Motors).

Bagaimana tidak, Wuling Cortez dibanderol Rp 218 juta sampai Rp 264 juta on the road Jakarta. Harganya tersebut mulai menyenggol LMPV maupun LSUV yang bermain di kapasitas mesin 1,5 liter, sedangkan Cortez berkapasitas 1,8 liter.

Sampai saat artikel ini ditayangkan, di polling otomotif (baca di sini), Wuling Cortez mampu bersaing dengan pemain besar seperti Mitsubishi maupun Toyota.

Upaya PT SGMW Motor Indonesia untuk memperoleh kepercayaan masyarakat Indonesia memang tidak main-main. Perusahaan yang merupakan kolaborasi dari tiga pemegang saham utama, yaitu SAIC, General Motors, dan Guangxi Automobile ini menggelontorkan investasi senilai USD 700 juta untuk pabrik yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat.

Pabrik dengan kapasitas produksi 120.000 unit per tahun tersebut diresmikan pada 11 Juli 2017, setelah sebelumnya proses groundbreaking dilakukan pada 20 Agustus 2015.

Meskipun demikian, salah satu tantangan terbesar dari pemain mobil Cina yang baru adalah memperoleh kepercayaan konsumen terhadap brand asal Cina. Sebelumnya, sudah ada beberapa pemain yang merasakan kerasnya persaingan di Industri otomotif. Siapa saja?

 


Catatan Pahit Mobil Cina di Indonesia

Logo Geely
Logo Geely (Foto: japantimes.co.jp).

Sebelumnya, mobil (penumpang) asal Cina memang tidak memiliki catatan manis di Indonesia, berdasarkan data Gaikindo, beberapa merek Cina yang pernah mencatatkan penjualan di segmen mobil penumpang adalah Chery dan Geely.

Berikut adalah catatan penjualan Chery di Indonesia:

2006 269 unit

2007 759 unit

2008 853 unit

2009 407 unit

2010 528 unit

2011 185 unit

2012 215 unit

Berdasarkan data tersebut, Chery hanya menikmati penjualan di tahun 2008. Dengan rincian citycar QQ sebanyak 576 unit dan LSUV Tiggo 277 unit. Di tahun 2012, PT Chery Mobil Indonesia MPV Chery Eastar bermesin 2,0 liter dengan banderol harga Rp 199 juta on the road Jakarta. Namun, kehadiran MPV yang digadang sebagai pesaing Innova tidak dapat menyelamatkannya.

Nasib Geely tidak jauh berbeda dibanding Chery. Berikut ini data penjualan Geely dari Gaikindo :

2011 1022 unit

2012 1232 unit

2013 498 unit

2014 193 unit

2015 135 unit

Data tersebut menunjukkan Geely merasakan fase manis pada awalnya saja. Penurunan terbesar terjadi dari tahun 2012 ke tahun 2013. Setelah itu penjualan secara perlahan-lahan menurun, hingga tahun 2016 tidak ada angka penjualan. 


Wuling Tidak Sendirian

Sokon Glory 580
Sokon Glory 580 sedang dilakukan pengujian oleh seorang karyawan sebelum dipasarkan. (Herdi Muhardi)

Wuling tidak berjuang sendirian di Indonesia untuk mendapatkan 'jatah' konsumen. PT Sokonindo Automobile (Sokonindo) APM merek Sokon meresmikan pabrik barunya di kawasan industri Modern Cikande, Serang, Banten, Selasa (28/11/2017). Pabrik tersebut berdiri di atas lahan 20 hektar, dengan kapasitas produksi 50.000 unit per tahun.

Pabrik Sokon ini dirancang untuk memproduksi mobil sport utility vehicle (SUV), multi purpose vehicle (MPV), serta kendaraan niaga ringan.

Model mobil penumpang yang menjadi andalannya adalah Sokon Glory 580 yang akan diluncurkan pada Februari 2018. Berdasarkan spesikasi, lawannya adalah CR-V Turbo. 

Meskipun lawannya adalah Honda CR-V Turbo, harganya sendiri diprediksi antara Rp 300 - 350 jutaan. Honda CR-V sendiri dibanderol antara Rp 432 - 506 juta.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya