Liputan6.com, Jakarta - Airbag atau kantong udara menjadi salah satu fitur keselamatan yang sangat membantu pengemudi dan penumpang dari insiden kecelakaan.
Bahkan seperti dilansir Popular Mechanics, Kamis (15/2/2018), dari sebuah penelitian menyebutkan airbag kemungkinan telah menyelamatkan setidaknya 8.000 nyawa sejak fitur tersebut dibuat di era 70-an.
Advertisement
Baca Juga
Bicara soal fitur ini, seorang pria bernama Giaco mencoba memperlihatkan bagaimana cara airbag hingga dapat meledak. Dia pun melakukan pengambilan gambar dengan menggunakan kamera dan pencahayaan lengkap.
Ternyata, hasilnya sangat dramatis. Namun menurut dia, penggunakan istilah kantung udara adalah tidak tepat, sebab mengembangnya bagian itu lantaran di dalam komponen tersebut terdapat gas nitrogen.
Sebelumnya, Ken Zawisa, spesialis teknik airbag global GM mengatakan kepada Car And Driver, bahwasanya mereka tak menyukai menggunakan kata ‘ledakan’ (dari sebuah airbag).
 "Tapi ini reaksi kimia yang sangat cepat dan terkontrol dengan baik. Dan panas dan gas adalah hasilnya," ucapnya.
Apapun itu, pada kenyataanya airbag yang mengembang ke udara dapat menahan wajah dan dada sehingga hal itu dapat menyelamatkan hidup Anda.
Mau tahu bagaimana airbag mengembang, berikut videonya:
Â
Jalan Berlubang Bisa Picu Airbag Mengembang, Benarkah?
Jalanan berlubang memang membuat para pengendara kendaraan bermotor merasa tidak nyaman. Selain itu, sejumlah komponen juga akan mengalami masalah terlebih pada bagian kaki-kaki dan suspensi.
Namun ternyata, jalanan berlubang juga bisa membuat kantung udara atau airbag mengembang.
Jalanan berlubang memang membuat para pengendara kendaraan bermotor merasa tidak nyaman. Selain itu, sejumlah komponen juga akan mengalami masalah terlebih pada bagian kaki-kaki dan suspensi.
Namun ternyata, jalanan berlubang juga bisa membuat kantung udara atau airbag mengembang.
Setidaknya, mengembangnya airbag dilakukan sebuah pengujian oleh Werped Perception dengan merekamnya menggunakan video.
Untuk melakukan pengujian ini, mereka mengendarai sebuah sedan Mercedes-Benz E-Class W211. Uji coba juga dilakukan di sebuah jalan berlubang di kawasan Chicago, Amerika Serikat. Jalanan ini pun dikenal sangat tak ramah untuk mobil.
Dari video tersebut terlihat dia mengemudikan sebuah mobil dengan kecepatan berbeda-beda.
Menurutnya, mengemudi dengan kecepatan tinggi sebenarnya dapat membuat dampak kurang terasa. Asalkan, lubangnya tidak terlalu besar. Saksikan videonya di bawah ini:
Advertisement