Tim Sapu Angin ITS Sapu Gelar di Ajang Internasional

Debut tim mobil Sapu Angin hemat energi andalan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berhasil menunjukkan taringnya. Bertarung di ajang bergengsi Shell Eco-Marathon (SEM) Asia 2018.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 11 Mar 2018, 11:54 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2018, 11:54 WIB
Tim Sapu Angin ITS
Tim Sapu Angin ITS kembali menujukan taringnya di Shell Eco Marathon 2018. (Foto: ITS)

Liputan6.com, Jakarta Debut Tim Sapu Angin hemat energi andalan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berhasil menunjukkan taringnya. Bertarung di ajang bergengsi Shell Eco-Marathon (SEM) Asia 2018 di Changi Exhibition Centre Singapura, Sabtu (10/3/2018), .

Dosen pembina Tim Sapu Angin, Ir Witantyo MEng Sc, mengatakan, keberhasilan timnya, diketahui seusai mobil Sapu Angin menjalani race terakhir dan mendapat peringkat pertama kelas Urban Concepts Internal Combustion Engine (ICE).

"Kemenangan Tim Sapu Angin merupakan kali ke-8 sejak mengikuti kompetisi yang sama di tahun 2010 silam. Namun bagi Tim Nogogeni kita harus puas di peringkat kedua kelas Urban Concepts Listrik," tutur Witantyo dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com.

Ia mengatakan, meski sempat terhalang hujan dan angin kencang saat race pertama dan kedua, namun Tim Sapu Angin tetap berhasil mengatasi kesulitan tersebut. "Untungnya pada race ketiga cuaca di sirkuit jauh lebih bersahabat meski lokasi tepat dipinggir laut. Tapi kemenangan ini kita akui karena kesiapan mobil secara bodi dan sistem, kemampuan driver dan koordinasi tim juga sangat menentukan keberhasilan ini,” terang Rafi Rasyad, General Manager ITS Team Sapu Angin.

Hebatnya, posisi kedua hingga kelima di kelas Urban Concepts ICE ini dikuasai tim-tim dari Indonesia. Yakni berturut-turut tim Semar UGM, tim Garuda UNY, tim Sadewa UI dan tim Bengawan UNS.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

5 Tim Indonesia Raih Prestasi

Shell Eco-marathon Asia 2018 untuk kelompok kendaraan UrbanConcept yang diselenggarakan di Singapura, Sabtu (10/3/2018) menempatkan tim Indonesia sebagai peraih penghargaan terbanyak, yakni 5 dari 7 penghargaan.

Kelima tim Indonesia tersebut adalah: ITS Team 2 (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), Semar Urban UGM Indonesia (Universitas Gadjah Mada), Garuda UNY Eco Team (Universitas Negeri Yogyakarta), Nogogeni ITS Team 1 (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) dan Bumi Siliwangi Team 4 (Universitas Pendidikan Indonesia).

Pencapaian jarak dari kelima pemenang UrbanConcept kategori Internal Combustion Engine (Mesin Pembakaran Dalam) untuk tim Indonesia adalah: ITS Team2 (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) dengan 315 km/liter, Semar Urban UGM Indonesia (Universitas Gadjah Mada) dengan 267 km/liter, Garuda UNY Eco team (Universitas Negeri Yogyakarta) dengan 215 km/liter, Sadewa (Universitas Indonesia) 205 km/liter, Bengawan Team 2 (Universitas Sebelas Maret) dengan 170 km/liter.

Sementara dalam kategori baterai elektrik: Nogogeni ITS Team 1 (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) menempati juara ke-2 dengan pencapaian 125 km/kWh di bawah tim LH-EST dari Vietnam, dan juara 3 diduduki oleh tim Bumi Siliwangi Team 4 (Universitas Pendidikan Indonesia) dengan pencapaian 108 km/kWh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya