Perhatikan, 3 Musuh Utama Oli yang Perlu Kita Hindarkan

Oli mungkin saja akan rusak fisiknya sebelum digunakan. Untuk menghindarinya, kita perlu tahu musuh utama oli.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Mar 2018, 20:25 WIB
Diterbitkan 27 Mar 2018, 20:25 WIB
Ganti Oli Mobil
Ilustrasi Foto Ganti Oli Mobil (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Oli mungkin saja akan rusak fisiknya sebelum digunakan. Untuk menghindarinya, kita perlu tahu musuh utama oli.

Menurut Totok Subagyo selaku Brand Manager Small Engine Oil PT Pertamina Lubricants, oli sebenarnya tak memiliki masa kedaluarsa selama penyimpanan dilakukan dengan benar. Soalnya, terdapat beberapa faktor yang dapat merusak pelumas itu sendiri jika disimpan kurang baik.

"Musuh pelumas itu ada tiga, oksigen, air dan debu atau kotoran," ucap Totok.

Oksigen sendiri akan mempengaruhi kondisi oli, di mana oksidasi akan mengubah wujudnya menjadi lebih kental bahkan menimbukan sebuah endapan. Begitu pula dengan air, komponen ini akan membuat pelumas yang berwarna bening akan seketika berubah menjadi seperti susu.

"Kalau debu itu juga bahaya. Apalagi kalau kotorannya mengandung silika. Karena ketika masuk ke dalam mesin, meski ukurannya kecil sekali, tapi bisa menggesek permukaan mesin," jelas Totok.

Ketiga kondisi tersebut pun bisa dijadikan patokan ketika Anda membeli oli. Apabila menemukan salah satu dari tiga kondisi di atas, ada baiknya Anda tidak memasukkannya ke dalam mesin, karena dapat merusak.

Sumber: Otosia.com

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Bolehkah Oli Motor Sport Dipakai di Skutik atau Sebaliknya?

Berbagai merek oli sepeda motor hadir dengan sejumlah keunggulan. Namun perlu dicatat, setiap oli tak bisa digunakan asal-asalan, seperti oli matik digunakan untuk motor sport atau sebaliknya.

Hal ini ditegaskan langsung Lubricant Lead Phillips 66 Asia, Koh Kar Tai, saat ditemui usai acara peluncuran Kendal Lubricant di kawasan Menteng, Jakarta.

“Sebenarnya sulit untuk menjelaskan secara teknis, tapi kita lihat motor biasa menggunakan wet clutch (kopling basah), sedangkan skutik dry clutch (kopling kering). Tapi ada juga motor biasa kaya Ducati pakai dry clutch. Sedangkan bedanya skutik itu kode olinya MB, sementara motor biasa itu MA,” terang  Koh Kar Tai, Kamis (23/3/2018).

Jika motor matik atau motor sport menggunakan oli berbeda, dia menyatakan, bukan tak mungkin hal itu justru akan bermasalah pada performa.

“Nah jika oli MB digunakan untuk sport, itu bisa kalau pas ganti gigi motor malah jadi lebih pelan, karena giginya enggak mau nyatu sama olinya. Itu yang bikin motor jadi pelan, padahal ganti gigi supaya lebih kencang,” ucapnya.

“Jangan pernah sekali-sekali ganti oli motor biasa dengan oli skuter. Skutik itu punya olinya, sendiri begitu juga dengan motor-motor biasa, karena formulanya itu berbeda dan juga desain mesinnya berbeda,” tambahnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya