Liputan6.com, Jakarta PT Sokonindo Automobile memperkenalkan SUV andalan terbarunya, Glory 580, di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018, Kamis (19/04/2018).
Alexander Barus CO-CEO PT Sokonindo Automobile mengatakan super city SUV berkapasitas 7 penumpang ini telah menjadi primadona di pasar global pada segmennya.
"Glory 580 penjualan global capai 300 ribu unit di seluruh dunia. Model ini telah diuji coba dan telah mencapai tingkat keamanan dengan 5 stars," kata Alexander di booth DFSK, Kemayoran, (19/4/2018).
Advertisement
Baca Juga
Glory 580 SUV merupakan mobil pertama yang diproduksi Sokon dengan teknologi robotic. Diharapkan, produk ini bisa menjadi bagian dari ekspor untuk mancanegara.
"Kami harapkan ke depan kontribusi Glory 580 bisa memiliki arti bagi perkembangan ekonomi dan otomotif di Indonesia," kata dia.
Untuk diketahui, Glory 580 memiliki fitur smart key, sunroof elektronik yang lebar dan sistem deteksi tekanan ban.Â
Memiliki dua pilihan transmisi yakni transmisi manual 6 percepatan dan juga transmisi otomatis CVT.
Sesuai dengan kebutuhan konsumen di Indonesia, DFSK memperkenalkan empat versi model Glory 580 yaitu Elite, Comfort, Luxury, dan Premium. Masing-masing dilengkapi dengan pilihan mesin 1.8L untuk transmisi manual dan 1.5T untuk CVT.
Sokon membanderol Glory 580ini seharga Rp220 juta- Rp 350 juta.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kualitas Mobil Tiongkok Diragukan, Ini Kata Bos Sokon
PT Sokonindo Automobile selaku merek mobil Tiongkok Sokon, akhirnya meresmikan pabriknya di kawasan industri Modern Cikande, Serang, Banten. Dalam peresmiannya hadir pula Menteri Perindustrian Airlangga Hartato.
Kehadiran pabrik Sokon yang memiliki markas besar di Wuhan, Hubei, China, untuk di Indonesia diklaim mampu memproduksi hingga 50 ribu unit per tahun dan penjualannya tidak hanya pasar domestik, melainkan ekspor ke sejumlah wilayah.
Â
BACA JUGA
Â
Dengan adanya merek mobil China masuk kembali ke Indonesia, CO-CEO PT Sokonindo Automobile, Alexander Barus menepis stigma bahwa merek Tiongkok kurang berkualitas dibanding jajaran brandmobil Jepang maupun Eropa dan Amerika Serikat.
"Begini, sekarang dia (orang yang anggap rendah mobil Tiongkok) bicara kapan?  Kalau bicara tahun 1950-an, Jepang juga kualitasnya tidak bagus. Jadi kalau sekarang ini di China itu kualitas mulai dari kelas 3,2 atau 1 itu ada," ungkap Alex kepada wartawan usai peresmian pabriknya, Selasa (28/11/2017).
Advertisement