Mengenal Istilah Asuransi Mobil All Risk, Seperti Apa?

Saat membeli sebuah mobil, salah satu hal yang dipertimbangkan adalah jenis asuransi mobil yang ingin digunakan pada kendaraannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Mei 2018, 10:08 WIB
Diterbitkan 07 Mei 2018, 10:08 WIB
Kecelakaan Fatal Mobil Listrik Tesla Diduga Karena Sistem Autopilot
Foto pada tanggal 23 Maret 2018, kondisi mobil listrik Tesla yang hancur usai kecelakaan di Mountain View, California. Mobil Tesla Model X bertabrakan dengan pembatas jalan tol, mobil itu terbakar sebelum dihantam oleh dua mobil lainnya. (KTVU via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Saat membeli sebuah mobil, salah satu hal yang dipertimbangkan adalah jenis asuransi mobil yang ingin digunakan pada kendaraannya.

Saat itu, pemilik punya harapan bahwa mobilnya akan diurus jika terjadi sesuatu. Misalnya perbaikan karena kecelakaan, karena biayanya pasti besar jika ditanggung langsung.

Di sisi lain, banyak asuransi menawarkan layanan all risk. Asumsinya pun mobil diurus penuh dalam kondisi dan sebab apa pun. Namun, Direktur Mandiri Tunas Finance Arya Suprihadi mengingatkan konsumen untuk tidak salah tangkap.

"Jadi sebenarnya bahasa yang sering salah adalah dalam asuransi kendaraan tidak pernah disebut all risk. Yang ada adalah komprehensif, yakni ada tambahan lagi, entah untuk gempa bumi, banjir, membuat seolah-olah menjadi all risk kalau mereka membeli lengkap," ujarnya.

Jika konsumen tidak membeli tambahan-tambahan dalam program asuransi mobil yang ditambahkan, sebenarnya istilah yang tepat untuk itu adalah komprehensif.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Selanjutnya

Penjelasan itu sendiri tidak segamblang TLO atau total lost only. Pada TLO, penggantian total akan diberikan jika kerusakan sudah melewati batas tertentu.

"Kalau TLO atau total lost only mungkin lebih gampang ya. Kalau di atas 75 persen kerusakan mungkin sudah dianggap TLO, atau ketika hilang dicuri.

Partial lost dan TLO yang bergabung menjadi satu, di luar gempa bumi, banjir, kerusuhan, menurut dia adalah asuransi yang bersifat komprehensif.

"Nah orang sebutnya all risk. Padahal asumsi orang, all risk adalah semua sudah ter-cover," ujarnya.

Reporter : Dimas Wahyu

Sumber : Otosia.com

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya