Mudik Pakai Mobil Matik, Begini Teknik Hadapi Tanjakan dan Turunan

Nah, bagi pemudik yang menggunakan mobil matik dan hendak melewati tol fungsional Salatiga-Kartasura dengan jalanan menanjak, berikut tipsnya.

oleh Arief Aszhari diperbarui 11 Jun 2018, 16:09 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2018, 16:09 WIB
Tanjakan Kali Kenteng Semarang
Tanjakan Kali Kenteng di Km. 468 jalur jalan tol Semarang/Solo ruas Salatiga/Kartasura menjadi tontonan warga sekitar. (Solopos.com/Bisnis/Oktaviano Donald)

Liputan6.com, Jakarta - Saat berkendara di jalan biasa, dengan kondisi lalu lintas yang padat, menggunakan mobil transmisi otomatis pastinya lebih nyaman dibanding mobil manual.

Namun, jika sudah berkendara di jalan tanjakan atau turunan, banyak pengendara yang belum bisa mengoptimalkan tenaga dibanding menggunakan mobil manual.

Terlebih, dengan kondisi jalan menanjak yang memang padat lalu lintas. Seperti halnya  jalur mudik, di tol fungsional Salatiga-Kartasura, tepatnya di Jembatan Kali Kenteng, Susukan, Semarang.

Nah, bagi pemudik yang menggunakan mobil matik dan hendak melewati tol fungsional Salatiga-Kartasura dengan jalanan menanjak, berikut tips seperti dilansir pressroomtoyotaastra.com, ditulis Senin (11/6/2018):

1) Gunakan tombol over drive (O/D)

Over Drive (O/D) merupakan opsi yang disematkan pada jenis transmisi otomatis. Opsi O/D digunakan ketika mesin membutuhkan putaran mesin lebih tinggi, khususnya pada posisi menanjak dan mendahului kendaraan.

Pengoperasian opsi O/D memiliki cara berbeda disetiap kendaraan. Namun, untuk produk Toyota, opsi O/D dihadirkan melalui tombol pada bagian bawah pengunci tombol perseneling.

Untuk mengaktifkannya, hanya menekan tombol tersebut lalu mesin menyesuaikan hingga putaran tinggi.

Selanjutnya

Mesin mobil Daihatsu Ayla mati saat tanjakan.
Mesin mobil Daihatsu Ayla mati saat tanjakan saat melewati jalur tol fungsional ruas Salatiga-Kartasuram, tepatnya di Jembatan Kali Kenten, Susukan, Semarang.

2) Pindahkan tuas ke posisi rendah

Transmisi otomatis memiliki beberapa langkah posisi yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan berkendara. Kontur jalan sering kali tidak dapat diprediksi oleh pengendara, untuk itu transmisi otomatis dilengkapi dengan pilihan percepatan terendah yang dikenal dengan posisi 1/L (low).

Pada posisi 1/L (low), percepatan diatur untuk menghasilkan torsi lebih maksimal sesuai kebutuhan tenaga. Sementara untuk kontur jalan menurun, posisi 1/L (low) membantu pengereman melalui engine brake.

Sementara untuk kontur jalan menanjak landai, sebaiknya pindahkan tuas pada posisi 2/S (Second). Pada posisi tersebut, menghasilkan kombinasi tepat antara torsi dan tenaga untuk melakukan penanjakan.

Selanjutnya

Tanjakan Kali Kenteng Semarang
Tanjakan Kali Kenteng di Km. 468 jalur jalan tol Semarang/Solo ruas Salatiga/Kartasura menjadi tontonan warga sekitar. (Solopos.com/Bisnis/Oktaviano Donald)

3) Gunakan perpindahan semimanual (Sport Sequential Shiftmatic/ Paddle Shift)

Perkembangan teknologi menjadikan opsi semimanual atau di Toyota disebut Sport Squential Shiftmatic, sebagai varian dari transmisi otomatis. Semimanual menghadirkan perpindahan percepatan seperti pada transmisi manual tanpa menginjak pedal kopling.

Transmisi otomatis dengan Sport Squential Shiftmatic, memudahkan pengendara untuk mendapatkan tenaga lebih maksimal dengan melakukan perpindahan percepatan seperti melewati perbukitan dengan kontur jalan menanjak dan menurun.

Untuk mengaktifkan Sport Squential Shiftmatic, pengendara hanya memindahkan tuas pada posisi S (sport) atau M (Manual), kemudian tuas tersebut digerakkan maju serta mundur untuk perpindahan percepatan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya