Liputan6.com, Jakarta - Sistem kelistrikan menjadi salah satu organ vital pada kendaraan. Dan sistem ini bergantung pada accu atau aki sebagai sumber, penyimpan dan pelepas arus listrik.
Tidak hanya sebagai sumber tenaga bagi starter, komponen ini penting bukan hanya untuk urusan lampu, tapi juga untuk mendukung penggunaan audio dan charger baterai gadget.
Terlebih lagi bagi mobil-mobil modern seperti sekarang yang banyak mengandalkan pasokan listrik untuk keberlangsungan kinerja mobil.
Advertisement
Oleh karenanya, aki menjadi hal vital yang perlu diperhatikan. Aki sendiri merupakan tempat untuk menyimpang pasokan listrik yang diisi oleh alternator.
"Bisa dicek dengan alat. Alat standarnya multitester, ini untuk mengukur voltase," kata Muksin, Technical Operational Fast Pancoran.
Â
Â
Selanjutnya
Dalam kondisi mesin mati, aki yang sehat akan mempunyai voltase 12,50 volt. Saat mesin dihidupkan, maka voltasenya akan meningkat.
"Begitu mesin dihidupkan, pengisian, dia akan di atas 12,50 volt. Tapi maksimal jangan lebih dari 15 volt," kata dia.
Dalam kondisi standar, voltase aki akan terhitung punya maksimal 14 volt.
Dengan begitu, jika berlebih, maka ada masalah pada rangkaian sistem pengisian listrik ini. Salah satunya karena alternator.
"Biasanya dia akan berhenti di posisi 14 volt lebih. (Kalau di atas itu) namanya overcharge. Ini alternator melebihi. Efeknya, akinya pasti akan bermasalah," kata dia.
Sumber: Otosia.com
Advertisement